Bisnis.com, JAKARTA - Penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang termasuk oknum TNI ke Mapolsek Ciracas berdampak pada kerusakan harta benda warga sipil.
Hingga Rabu (2/9/2020) siang, warga sipil yang melapor mengalami kerugian akibat peristiwa perusakan Mapolsek Ciracas sudah mencapai 76 orang.
Mereka melapor ke Posko Pengaduan Masyarakat di Markas Komando Militer (Koramil) Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Tujuh puluh enam orang terakhir. Warga sipil. Ini bisa jadi bertambah. Kami tetap membuka pengaduan dari masyarakat, karena itu kan dari Arundina sampai Ciracas ini cukup jauh, kalau misal ada korban lain silakan (melapor)," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Jakarta.
Para korban yang mengalami luka dan harus menjalani perawatan medis akan diganti rugi secara penuh. Selain itu, mereka juga mendapatkan santunan.
Begitu pula kerusakan kendaraan bermotor dan warung-warung yang dirusak oknum TNI AD dari Arundina, Cibubur, hingga Mapolsek Ciracas.
Baca Juga
"Kemudian motor kalau rusak di atas 60 persen, itu kita ganti total seperti semula. Begitu juga dengan kaca, gerobak, dibuatkan gerobak baru, kasihan masyarakat yang tidak bersalah," kata Dudung.
Pemberian santunan dilakukan secara langsung oleh Pangdam didampingi Direktur Hukum TNI AD Brigjen Tetty Melina Lubis dan Komandan Korem 051/Wjy Brigjen TNI R Sidharta Wisnu.
"Hari ini kami dari TNI melakukan kegiatan memberikan kerugian dari korban kerusuhan dan sekaligus kami juga memberikan santunan. Mengingat saat ini korban tidak mengerti apa-apa, hanya karena imbas dari oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga kita dengan cepat harus segera tangani," kata Dudung.
Salah satu korban, Rabib, 27, mengatakan kendaraan minibus yang sedang dia kendarai saat kejadian mengalami kerusakan pada kaca depan, samping, dan belakang karena dipecahkan pelaku.
Rabib juga mengalami tindakan intimidasi menggunakan pistol jenis air shoftgun tepat di depan pul Mayasari Bhakti Jalan Raya Bogor.
"Total kerugian saya Rp10-12 juta," katanya.