Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mutasi Virus Corona D614G Ada di Indonesia, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Perlu studi lebih lanjut untuk memastikan klaim awal yang menyebut Corona dengan mutasi D614G lebih mudah menular hingga 10 kali lipat
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengawasi perkembangan virus Corona D614G. Penelitian masih dilakukan dan belum tentu mutasi virus ini membuatnya jadi lebih berbahaya dari segi tingkat penularan dan keparahan penyakit.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan perlu studi lebih lanjut untuk memastikan klaim awal yang menyebut Corona dengan mutasi D614G lebih mudah menular hingga 10 kali lipat, begitu pula dengan tingkat keparahan.

Namun dari studi di Inggris, mutasi virus corona ini tidak memiliki perbedaan dengan pasien lain dari jenis virus yang sama.

“"Perlu kami pastikan bahwa proses penelitian dan investigasi tentang virus ini tentunya dilakukan lembaga penelitian dan Kementerian Kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

Adapun seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, para peneliti di Indonesia menemukan strain mutasi virus corona yang dianggap lebih menular, D614G. Jenis ini juga ditemukan di beberapa negara Asia seperti Filipina dan Malaysia.

"Pertama kali ditemukan itu di Filipina pada waktu melebihi kasus di Indoensia. Ditemukan juga di malaysia sekarang di Indonesia. Tapi itu genotipe, secara genetik, belum pasti secara fenotipe," ujar Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono kepada Bisnis, Senin (31/8/2020).

Genotipe mengacu pada variasi genetik yang terjadi pada virus. Sementara fenotip adalah sifat atau karakteristik yang dapat diobservasi dan merupakan hasil interaksi antara genotip dan lingkungan.

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental Herawati Supolo Sudoyo mengatakan perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 itu menyebabkan virus menjadi lebih infeksius, tapi transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe atau clade yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya), yang mana GH adalah yang paling agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper