Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tekanan Fiskal, Begini Strategi Singapura

Salah satu kebijakan yang akan diambil oleh Singapura adalah penyesuaian tarif pajak barang dan jasa.
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura akan mengambil sejumlah langkah untuk memperkuat kondisi fiskalnya, di tengah tekanan akibat adanya pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sigapura Heng Swee Keat mengatakan, sala satu langkah yang akan diambil Singapura adalah menaikkan pajak barang dan jasa (GST). Pendapatan dari pajak tersebut akan digunakan untuk mendanai anggaran kesehatan dan sosial.

Kendati demikian, Heng mengaku, Singapura bakal berhati-hati dalam menerapkan kebijakan tersebut. Pemerintah bakal memperhitungkan kondisi perekonomian terkini dan kebutuhan anggaran nasional terbaru.

Selain itu, Singapura juga berencana melakukan realokasi anggaran yang awalnya digunakan untuk investasi di sektor infrastrukturnya.

“Pajak atas pendapatan, konsumsi, dan aset akan terus disesuaikan untuk mencapai keseimbangan yang tepat, sambil menjaga tarif pajak tetap kompetitif,” lanjutnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/8/2020).

Seperti diketahui, Singapura itu telah menarik dana cadangan yang dikumpulkan dari masa lalu yang setara dengan lebih dari 20 tahun dari surplus anggaran untuk memerangi dampak dari virus corona. Singapura pekan lalu mengumumkan langkah-langkah dukungan tambahan sebesar 8 miliar dolar Singapura atau setara dengan US$5,9 miliar untuk membantu dunia usaha dan pekerja.

Anggaran tersebut menambah gelontoran dana pemerintah sebelumnya yang mencapai sekitar 93 miliar dolar Singapura.

"Kami telah menggunakan tabungan senilai satu generasi untuk memerangi krisis satu generasi. Oleh karena itu, kami harus memastikan bahwa keseimbangan fiskal kami dikembalikan ke jalur yang stabil saat ekonomi pulih,” kata Heng, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper