Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi Corp. mencatatkan laba melampaui perkiraan analis pada kuartal II/2020 menyusul pertumbuhan pasar di China dan global.
Dilansir Bloomberg, produsen ponsel pintar asal China tersebut mencatat laba bersih senilai 4,49 miliar yuan (US$716 juta) pada kuartal II/2020, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Capaian ini ditopang oleh penjualan yang meningkat 3,1 persen menjadi 53,5 miliar yuan.
Pengiriman smartphone Xiaomi ke negara-negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol tumbuh 64,9 persen pada kuartal II/2020, mendorong Xiaomi ke posisi No. 3 produsen smartphone terbesar di wilayah tersebut untuk pertama kalinya.
Xiaomi juga mempertahankan posisi teratasnya di India pada kuartal tersebut meskipun pengiriman ponsel cerdas di negara itu berkurang hingga 50 persen akibat pemberlakuan lockdown ketat di negara tersebut.
International Data Corporation (IDC) mencatat penurunan di India berkontribusi terhadap penurunan penjualan secara global hingga 12 persen. tepat ketika ketegangan antara Delhi dan Beijing mengancam penjualan di pasar luar negeri terbesar Xiaomi tersebut..
Xiaomi mungkin dapat mengimbangi tekanan akibat pandemi melalaui penjualan smartphone dengan margin lebih tinggi dan keuntungan pangsa pasar terhadap pesaing terbesarnya Huawei Technologies Co.
Penjabat Direktur Keuangan Xiaomi, Wang Xiang, mengatakan bahwa bisnis luar negeri Xiaomi telah pulih ke level sebelum pandemi Covid-19. Perusahaan mengirimkan 28,3 juta smartphone selama kuartal tersebut, dengan harga jual rata-rata meningkat 11,8 persen dari tahun sebelumnya.
"Yang menggembirakan adalah ponsel kelas atas premium Xiaomi mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi di pasar luar negeri. Ini mencerminkan terobosan besar di pasar kelas atas,” kata Wang, seperti dikutip Bloomberg.
Xiaomi, yang dikenal dengan ponsel dengan harga lebih rendah, telah mencoba menaikkan harga eceran rata-rata mempertahankan margin. Chief Executive Officer Lei Jun bulan ini memperkenalkan rangkaian smartphone dengan harga mendekati iPhone 11 dan TV transparan seharga 49.999 yuan untuk memperingati 10 tahun perusahaan.
Sementara itu, tim analis China Renaissance mengatakan Xiaomi diuntungkan dari pembatasan yang dialami Huawei di sejumlah negara, termasuk AS. Hal ini juga yang akan menjadi pendorong pertumbuhan utama Xiaomi hingga tahun depan
Mereka mengungkapkan penjualan smartphone Xiaomi bisa melonjak lebih dari sepertiga menjadi 217 juta unit pada tahun 2021.
“Meningkatnya penggunaan chip pihak ketiga oleh Huawei akan mengurangi keunggulan kompetitifnya di pasar ponsel dan memberi Xiaomi kesempatan untuk mendapatkan bagian di China, tempat sebagian besar pendapatan dari layanan Internet berasal,” ungkap tim Morgan Stanley termasuk Yunchen Tsai dan Sharon Shih.