Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Protes Penembakan Jacob Blake Ricuh, Dua Orang Tewas Tertembak

Aksi protes dan kekerasan sporadis terus berlangsung sejak seorang pria kulit hitam, Jacob Blake, ditembak tujuh kali dari jarak dekat oleh polisi di kota Kenosha.
Seorang demonstran memfoto petugas yang menjaga aksi protes di Kenosha, Wisconsin, akibat penembakan seorang warga kulit hitam, Jacob Blake./Bloomberg
Seorang demonstran memfoto petugas yang menjaga aksi protes di Kenosha, Wisconsin, akibat penembakan seorang warga kulit hitam, Jacob Blake./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bentrokan dalam aksi protes menyusul penembakan warga kulit hitam di AS terus bergejolak. Dua orang bahkan dikabarkan tewas akibat tembakan dalam peristiwa ini.

Sementara itu, satu orang lainnya juga terluka akibat tembakan dalam bentrokan yang terjadi di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat tersebut. Korban yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir dari Bloomberg, polisi tengah mencari seorang pria yang menggunakan senjata laras panjang setelah dua orang tewas dan satu lainnya cedera, menurut laporan Milwaukee Journal Sentinel.

Polisi juga tengah menyelidiki apakah penembakan itu berasal dari bentrokan antara pengunjuk rasa dan pria bersenjata yang melakukan upaya melindungi properti bisnisnya.

Aksi protes dan kekerasan sporadis terus berlangsung sejak seorang pria kulit hitam, Jacob Blake, ditembak tujuh kali dari jarak dekat oleh polisi di kota Kenosha. Ratusan pengunjuk rasa yang marah dengan  mengabaikan perintah jam malam dan terus berdemonstrasi hingga larut malam.

Gas air mata dikerahkan karena kerumunan orang menolak untuk bubar. Sementara itu, polisi melaporkan pengunuk rasa melempari petugas dengan sejumlah benda.

Sejumlah pengunjuk rasa juga terlihat bentrok dengan pemilik toko dan usaha di kota karena mereka berupaya melindungi

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui video seputar insiden penembakan tersebut, karena beberapa video beredar luas di media sosial.

Sebelumnya, Gubernur Wisconsin Tony Evers mengumumkan keadaan darurat menyusul aksi protes yang berujung kerusuhan tersebut.

Evers meningkatkan jumlah personel Garda Nasional yang dikerahkan menjadi 250. Merekan akan membantu penegakan hukum di kota Kenosha. Evers juga mengecam setiap tindak kekerasan dan perusakan.

“Kami tidak bisa membiarkan siklus rasisme dan ketidakadilan sistemik berlanjut. Kami juga tidak dapat terus membiarkan kerusakan dan kehancuran yang terjadi," ungak Evers, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (26/8/2020).

Sementara itu, calon presiden AS dari partai Demokrat, Joe Biden, mengeluarkan pernyataan serupa pada Selasa (25/8) malam.

“Aksi protes akibat kebrutalan seperti itu benar dan perlu. Ini benar-benar tanggapan warga Amerika. Tetapi melakuan perusakan tidak dibenarkan, begitu pula kekerasan yang membahayakan nyawa dan menutup bisnis yang melayani masyarakat,” kata Penasihat Senior tim kampanye Joe Biden, Symone Sanders.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper