Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sri Mulyani Curhat Soal Media: Saya Sering Jadi "Victim"

Seperti diketahui, pola mengonsumsi informasi antara generasi sebelum era digital dan milenial yang serba teknologi sangat jauh berbeda. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh generasi Sri Mulyani, misalnya, sudah terdisrupsi akibat hadirnya media sosial dan platform berita berbasis digita
Rahmad Fauzan
Rahmad Fauzan - Bisnis.com 22 Agustus 2020  |  12:14 WIB
Sri Mulyani Curhat Soal Media: Saya Sering Jadi "Victim"
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki kekhawatiran pribadi terkait dengan perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi informasi.

Seperti diketahui, pola mengonsumsi informasi antara generasi sebelum era digital dan milenial yang serba teknologi sangat jauh berbeda. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh generasi Sri Mulyani, misalnya, sudah terdisrupsi akibat hadirnya media sosial dan platform berita berbasis digital.

"Saya tiap pagi masih terima koran. Saya suka minum teh sambil baca koran tiap pagi. Namun anak saya tidak, generasi milenial tidak. Saya khawatir itu," kata Sri dalam Pembukaan Kongres Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

Hal tersebut, tidak terlepas dari orientasi media massa dalam menyebarkan informasi kepada publik pada saat ini. Dia menilai orientasi clickbait atau mengejar jumlah hits dalam pemberitaan oleh media, menjadi penyebab dari disinformasi yang kian mainstream.

Menurutnya, hal tersebut tidak saja menjadi tantangan bagi industri media massa, tapi juga bagi negara.

"Ada disinformasi yang di-mainstream-kan. Clickbait atau orientasi jumlah hits yang menjadi KPI menjadi penyebab. Saya sering menjadi victim judul yang bombastis. Judulnya apa, isinya apa. Kalau ada Sri Mulyani ngomong sesuatu yang kontroversial, pasti diklaim," ujar Sri.

Merajalelanya hoaks, ujarnya, merupakan permasalahan yang berpotensi memecah belah masyarakat akibat terpapar disorientasi sehingga sangat berbahaya bagi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kemenkeu sri mulyani hoax
Editor : Ropesta Sitorus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top