Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 kemungkinan akan mulai disuntikkan kepada masyarakat pada Januari 2021.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak pandemi Covid-19.
"Ini pasti ada akhirnya kok. Ini kalau vaksin sudah ketemu, perkiraan nanti kira-kira bulan Januari, ini sudah mulai vaksinasi nanti, itulah namanya kita akan kembali situasi seperti sebelum pandemi," kata Jokowi saat membagikan bantuan modal kerja produktif kepada sejumlah pelaku UMK di Istana Merdeka, Rabu (18/8/2020).
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menambahkan bahwa saat ini vaksin tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga yakni kepada manusia.
Dia pun berharap proses vaksinasi bisa dilakukan lebih cepat yakni sebelum Januari 2021.
"Syukur nanti kalau doa bapak ibu, bisa maju bisa lebih cepat, tidak Januari, tapi lebih cepat ya alhamdulillah kita syukuri," ujarnya.
Baca Juga
Kepala Negara pun meminta para pelaku UMK untuk tetap semangat dan terus bekerja keras hingga vaksin ditemukan.
Tidak hanya memberi dukungan moril, Jokowi pun memberikan bantuan modal kerja darurat sebesar Rp2,4 juta per pelaku UMK agar bisa mengembangkan usahanya.
Rencananya pada pekan depan, Jokowi menyatakan bantuan modal kerja kepada 9,1 juta UMK yang tersebar di seluruh Indonesia akan bisa mulai disalurkan melalui sistem transfer.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan secara nasional ada beberapa inisiatif yang dikembangkan terkait vaksin Covid-19.
Pertama, upaya oleh konsorsium Lembaga Eijkman dan Biofarma yang disebut Vaksin Merah Putih.
“Ini kerja sama antara lembaga Eijkman dan Biofarma, berharap bahwa dengan pengembangan ini Indonesia punya vaksin sendiri,” kata Wiku, Selasa (18/8/2020).
Kedua, ada Kalbefarma dan Genexin, perusahaan bioteknologi dari Korea Selatan. Genexin mengembangkan vaksin GX 19 dan akan melakukan uji klinis fase II pada akhir tahun ini.
Ketiga, Kimiafarma saat ini tengah penjajakan dengan G42, perusahaan teknologi Uni Emirat Arab (UEA), dan Sinopharm untuk melakukan pengadaan vaksin yang telah melalui uji klinis I dan II.
“Pemerintah terbuka dan terus proaktif untuk melakukan kerja sama dengan berbagai negara dan perusahaan,” ujarnya.
Dia menegaskan, tujuan Pemerintah jelas ingin dengan cepat dan menyeluruh memberikan perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang aman dari Covid-19.