Bisnis.com, JAKARTA - Kekayaan Presiden AS Donald Trump tercatat anjlok US$ 300 juta sejak berkantor di Gedung Putih. Data tersebut didapat dari rekapitulasi terbaru Bloomberg Billionaire Index, Jumat (14/8/2020).
Pada 2015, Bloomberg mencatat kekayaan Trump berkisar US$3 miliar. Kini, angka tersebut menyusut 10 persen menjadi US$ 2,7 miliar. Dari penurunan tersebut, US$ 200 juta di antaranya terjadi hanya dalam kurun setahun terakhir. Artinya, penurunan terparah aset Trump terjadi sepanjang 2019-2020.
Aset terbesar Trump saat ini ada pada kepemilikannya terhadap Vornado yang disetimasi setara US$685 juta. Disusul dengan bangunan lapangan golf dan resort yang diperkirakan mencapai US$ 430 juta.
Terlepas dari berbagai kekayaannya, Bloomberg juga menyebut Trump masih punya utang US$540 juta ke berbagai mitranya. Jumlah utang ini turun sekitar 3 persen ketimbang 2019.
Untuk menghitung kekayaan bersih Trump, Bloomberg mengambil berbagai sumber termasuk pemberi pinjaman, mitra properti, catatan dan saham perusahaan, laporan analisis dan laporan harta kekayaan Trump, serta wawancara dengan sumber-sumber primer trump.
Meski mengalami penurunan kekayaan, dalam beberapa tahun terakhir Trump sukses menanamkan investasi yang berpeluang membuahkan keuntungan di masa depan. Misalnya, dia menarik royalti untuk beberapa proyek di Filipina dan Kalkuta.
Trump juga masih menerima royalti dari "The Art of Deal", buku yang sempat dia tulis pada 1987.
Bloomberg mempublikasikan laporan perkembangan kekayaan Trump sebagai paparan menjelang Pilpres AS 2020. Pada akhir tahun ini, Trump bakal bersaing dengan bakal calon presiden asal Demokrat Joe Bidan.