Bisnis.com, JAKARTA - Dua hari menjelang Sidang Tahunan, Sekretariat Jenderal MPR terus bebenah, baik dari sisi penataan ruangan dan keprotokolan maupun dari sisi keamanan dan pendaftaran peserta sidang.
Kesibukan juga terlihat di bagian pendaftaran wartawan yang akan ikut meliput sidang tersebut.
Sedikitnya terdapat 323 wartawan dari media cetak, televisi maupun media daring yang terdaftar di parlemen, meski biasanya tidak semuanya bisa hadir.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sidang kali ini bertepatan dengan merebaknya wabah Covid-19 sehingga pihak MPR memperketat kegiatan peliputan wartawan. Protokol kesehatan pun menjadi pedoman.
Pengetatan juga berlaku bagi semua tamu yang akan hadir pada perhelatan tahunan tersebut.
Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono mengatakan persiapan acara Sidang Tahunan MPR pada Jumat, 14 Agustus 2020, baik teknis dan administratif, sudah hampir final.
Baca Juga
Menurutnya, Sidang Tahunan MPR kali ini akan menerapkan pembatasan anggota yang hadir hingga menjaga jarak aman bagi seluruh peserta sidang.
Karena Covid-19, sidang tahunan dilakukan secara fisik di Gedung Bundar dengan protokol kesehatan sangat ketat, seperti jaga jarak. Dengan begitu tidak bisa semua anggota MPR dan undangan hadir seperti di masa normal.
“Sekarang ini peserta terbatas," kata Ma'ruf, Rabu (12/8/2020).
Melalui pembatasan itu, ujarnya, para anggota MPR dan tamu undangan bisa hadir melalui perwakilannya sehingga ruang sidang memenuhi ketentuan protokol kesehatan Covid-19.
"Sehingga ruangan itu memenuhi protokol Covid-19 dengan social distancing sesuai dengan ketentuan yang ada, jadi jaga jarak betul di dalam," ujarnya.
Terkait peliputan oleh media, hari ini MPR memfasilitasi rapid test sebagai salah satu syarat bagi wartawan yang akan meliput kegiatan sidang. Rapid test juga sangat terbatas.
Surat keterangan hasil rapid test nantinya bisa digunakan untuk syarat mendapatkan kartu ID peliputan dan wajib dibawa saat akan memasuki Gedung Parlemen.
Kendati demikian, Ma'ruf menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan ruang agar anggota yang tak bisa menghadiri Sidang Tahunan MPR secara fisik, dapat hadir secara virtual menyaksikan melalui zoom meeting.
"Diberikan ruang untuk mengikuti sidang dengan zoom meeting atau virtual dan mereka tetap diundang. Karena anggota MPR ini kan yang diundang dalam sidang,” katanya.
Selain itu, lanjut Ma'ruf, tata acara Sidang Tahunan MPR kali ini sudah dikoordinasikan dengan Sekretaris Jenderal DPR dan DPD.
“Kita sudah melakukan geladi kotor bersama-sama dan juga dengan kesekretariatan presiden yang di sana. Jadi intinya kalau proses pelayanan persidangan kita sudah siap,” kata Ma'ruf.