Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pada Selasa (11/8/2020) sebanyak 25.791 spesimen telah diperiksa.
Jumlah tersebut di bawah target pemeriksaan 30.000 spesimen per hari yang diminta Presiden Jokowi.
Sementara pada Senin (10/8/2020) Satgas mencatat sebanyak 15.836 spesimen yang telah diperiksa.
Perinciannya, sebanyak 15.722 spesimen diperiksa dengan metode RT PCR dan 114 lainnya diperiksa dengan tes cepat molekular (TCM). Hasilnya, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 1.284, kasus sembuh 1.284, dan kasus meninggal 42.
Berikut data dari laman Kemenkes RI:
Positif COVID-19 | : | 128.776 |
Sembuh (Positif COVID-19) | : | 83.710 |
Meninggal (Positif COVID-19) | : | 5.824 |
Jumlah SUSPEK | : | 85.928 |
Jumlah SPESIMEN | : | 25.791 |
Jumlah spesimen yang diperiksa kemarin hanya sekitar setengah dari target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni sebanyak 30.000 spesimen yang diperiksa per harinya.
Baca Juga
Anjloknya jumlah spesimen yang diperiksa setiap Senin memang menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan hingga sekarang.
Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun mengakui bahwa kendala utama minimnya spesimen yang diperiksa setiap Senin adalah karena keterbatasan petugas medis di setiap hari libur (hari Minggu) sehingga proses uji spesimen terhambat dan tidak optimal.
"Petugas lab-nya [laboratorium] yang perlu kita tingkatkan kualitasnya termasuk dukungan operasional dan dukungan logistik untuk mereka agar bisa optimal,” katanya beberapa waktu lalu.
Adapun kumulatif spesime yang telah diperiksa telah mencapai 1.731.534 yang diambil dari 984.893 orang.
Dari sana didapati hasil positif Covid-19 sebanyak 127.083 orang atau dengan rasio positif 12,9 persen, dan hasil negatif sebanyak 857.810 orang.
Sebelumnya, hingga Minggu (9/8/2020), penambahan kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 1.893, kasus sembuh 1.646, dan kasus meninggal 65. Adapun jumlah spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 21.918.
Jumlah spesimen tersebut masih jauh dari target yang diminta Presiden Joko Widodo, yakni sebanyak 30.000 spesimen diperiksa setiap harinya. Jumlah itu pun anjlok tajam dari hari sebelumnya, yang mencapai 30.565 spesimen.
Penurunan jumlah spesimen yang diperiksa per harinya kerap terjadi pada akhir pekan atau seusai hari libur nasional.
Pada Sabtu (1/8), sehari setelah Iduladha, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hanya menerima laporan pemeriksaan spesimen sebanyak 11.190 atau turun tajam jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo sempat membeberkan penyebab hal tersebut. Menurutnya, tenaga ahli laboratorium di Indonesia yang belum mencukupi menjadi penyebab jumlah spesimen yang diperiksa usai hari libur nasional, anjlok.
“Kalau dari seluruh Indonesia, jumlah mesin PCR itu sudah cukup banyak. Hampir 300, tepatnya 270 laboratorium. Tetapi, belum diikuti dengan sumber daya petugas laboratorium sehingga waktu kerja ini belum bisa optimal,“ ujarnya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Doni menyampaikan dukungan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di laboratorium terus ditingkatkan, dalam hal persiapan kemampuan hingga logistik yang memadai.