Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Baik, Positivity Rate Corona Indonesia Turun ke 12,7 Persen

Positivity rate Covid-19 di Indonesia pada Selasa (4/8/2020) tercatat di angka 12,7 persen atau menurun jika dibandingkan angka pada pekan lalu yaitu 13,3 persen.
Situasi pendaftaran untuk tes usap massal para pedagang ikan hias di lokasi binaan UMKM JP 23 Kecamatan Sawah Besar, Rabu (22/7/2020)./Antara
Situasi pendaftaran untuk tes usap massal para pedagang ikan hias di lokasi binaan UMKM JP 23 Kecamatan Sawah Besar, Rabu (22/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam tiga pekan terakhir Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan tingkat hasil uji positif Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif. Setelah tercatat positivity rate-nya berada 13,3 persen pada pekan lalu, pada Selasa (4/8/2020) tercatat di angka 12,7 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan standar dari organisasi kesehatan dunia (WHO) batas aman atau normal positivity rate adalah 5 persen. Positivity rate sendiri adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes virus Corona dengan total jumlah tes.

Adapun, positivity rate Indonesia sebanyak 12,7 persen per 4 Agustus 2020. Meskipun mengalami penurunan, tapi masih jauh lebih tinggi dari standar WHO 5 persen.

Per 4 Agustus 2020 juga tercatat bahwa ada 5 provinsi yang menjadi penyumbang kasus terbesar. Provinsi dengan penyumbang kasus tertinggi ialah Jawa Timur.

Pada hari ini Jatim mendapat tambahan 430 kasus. Kemudian, DKI Jakarta melaporkan penambahan 410 kasus, Kalimantan Selatan 119 kasus, Sulawesi Selatan 117 kasus, dan Jawa Barat 94 kasus.

Secara nasional, tambahan kasus baru di Indonesia hari ini sebanyak 1.922 kasus dengan 1.813 sembuh dan 86 meninggal. Sehingga, secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi mencapai 115.056 orang, dengan 72.050 sembuh, dan 5.388 meninggal.

Sementara itu, total spesimen yang diuji hari ini sebanyak 22.902, sehingga total kumulatif spesimen yang diperiksa mencapai 1.575.043 spesimen.

Wiku juga menjelaskan bahwa kasus kematian tertinggi secara provinsi tercatat tertinggi dari Jawa Timur dengan 1.781 kasus, kedua diduduki DKI Jakarta dengan 874 kasus. Selanjutnya, Jawa Tengah 665 kasus, Sulawesi Selatan 328 kasus, dan Kalimantan Selatan 297 kasus.

“Hal ini menunjukkan bahwa apabila kita bisa melakukan penanganan lebih baik dan lebih cepat terutama untuk komorbid dan usia lanjut harapannya bisa menekan angka kematian lebih rendah. Ini jadi perhatian masyarakat, pemerintah, dan fasilitas pelayanan kesehatan agar jangan terlambat menangani kasus Covid-19,” ujarnya.

Adapun, angka kematian di Indonesia per 3 Agustus mencapai 4,68 persen, dan masih di atas angka kematian global sebanyak 3,79 persen.

“Dengan disiplin masyarakat dalam melindungi kelompok rentan, angka kematian nasional sejak Maret sampai Juli cenderung menurun. Kita harus menurunkan angka kematian sehingga bisa lebih rendah dari angka kematian global,” kata Wiku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper