Bisnis.com, JAKARTA - Pukulan ekonomi akibat Covid-19 membuat warga AS menurunkan kriteria ukuran orang kaya di mata mereka. Setidaknya hal tersebut tampak dari hasil riset yang dipublikasikan lembaga Charles Swab, Senin (27/7/2020).
Riset itu menyimpulkan kini rata-rata orang AS menilai seseorang bisa disebut kaya bila punya uang minimal US$ 2 juta. Angka ini menurun ketimbang survei pada Januari 2020, yang menyimpulkan bahwa untuk disebut kaya seseorang harus punya duit minimal US$ 2,6 juta.
Standar US$ 2 juta ini juga lebih rendah dari batasan pada survei di tahun 2017, 2018, dan 2019 yang selalu memunculkan angka USS 2,4 juta.
Survei dilakukan Charles Swab dengan metode wawancara terhadap 1.000 orang perwakilan warga AS dari tiga generasi, yakni boomer, generasi X, serta generasi milenial.
Bila dijabarkan lebih jauh lagi, masing-masing generasi punya kriteria berbeda. Milenial misal, cenderung menganggap USS 1,7 juta adalah batas minimal seseorang bisa disebut kaya. Sedangkan rata-rata kalangan generasi X dan boomer memunculkan angka masing-masing US$ 2,1 dan US$ 2,2 juta.
Biasanya, Charles Swab melakukan survei semacam ini tiga kali dalam setahun. Bukan tidak mungkin standar orang kaya di mata warga AS bakal menurun lagi bila tren lonjakan kasus harian Covid-19 di Negeri Paman Sam tak kunjung bisa ditekan.
Sebagai catatan, mengacu data Johns Hopkins University per Senin (27/7) petang jumlah kasus positif Covid-19 di AS telah mencapai 4,31 juta. Sebanyak 1,3 juta orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 149.000 korban meninggal.