Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Freepot: Covid-19 Mengubah Segalanya

Freeport membukukan laba disesuaikan sebesar 3 sen per saham pada kuartal kedua. Perolehan laba ini cukup mengejutkan analis yang memperkirakan perusahaan akan mengalami kerugian.
Deretan bus pengangkut karyawan PT Freeport Indonesia di Terminal Gorong-Gorong di Timika, Kabupaten Mimika, Papua./Reuters-Muhammad Yamin
Deretan bus pengangkut karyawan PT Freeport Indonesia di Terminal Gorong-Gorong di Timika, Kabupaten Mimika, Papua./Reuters-Muhammad Yamin

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan tembaga terbesar di dunia, Freeport- McMoRan Inc., menegaskan pandemi Covid-19 telah mengubah struktur dan operasional perusahaan menjadi lebih ramping dan gesit.

"Sebagai sebuah perusahaan, kami tidak akan pernah bekerja dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan sebelum Covid ini datang," kata Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Inc. Richard Adkerson kepada para analis pada Kamis tentang laporan keuangan kuartal kedua.

"Akan ada lebih sedikit ruang kantor, lebih sedikit pertemuan, lebih sedikit perjalanan," kata Adkerson seperti dilansir Bloomberg

Perusahaan yang berbasis di Phoenix ini membukukan laba disesuaikan sebesar 3 sen per saham pada kuartal kedua.

Perolehan laba ini cukup mengejutkan analis yang memperkirakan perusahaan akan mengalami kerugian. Harga tembaga dan emas yang lebih kuat membantu, tetapi strategi pemotongan biaya ikut berkontribusi.

Pada bulan April, perusahaan mengumumkan berbagai langkah untuk menghemat uang, termasuk pemotongan 29 persen biaya modal. Freeport juga harus menangguhkan dividen dan mengurangi pembayaran gaji Chief Executive Officer Adkerson dan Chief Financial Officer Kathleen Quirk sebesar 25 persen.

Dengan pengecualian harga energi yang lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir dan perubahan nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan di Indonesia, Peru dan Chili, perusahaan melihat sedikit input inflasi.

Sementara itu, Adkerson mencatat bahwa persediaan tembaga global tetap rendah. Ini menjadi pertanda baik untuk pemulihan lebih lanjut dalam harga tembaga.

"Rebound tembaga telah lebih cepat dan lebih kuat dari yang diharapkan."

Oleh sebab itu, Adkerson dan Quirk yakin Freeport berada di jalur untuk peningkatan signifikan di sisi arus kas dan EBITDA menuju tahun depan.

Jika itu terjadi, perusahaan akan mempertimbangkan pengurangan utang lebih lanjut, mengembalikan dividen, dan pembelian kembali saham.

Warisan abadi dari pandemi ini, bagaimanapun, akan berdampak pada cara perusahaan bekerja. "Aula dan kantor kosong di kantor pusat kami," kata Adkerson,

"Namun Anda dapat melihat hasil dari kuartal ini tentang seberapa efektif kita dapat beroperasi di lingkungan seperti ini."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper