Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Afrika Selatan kembali memberlakukan jam malam untuk menekan penularan virus corona atau Covid-19 yang kembali meningkat beberapa waktu belakangan.
Dilansir Antara, Senin (13/7/2020), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan langkah itu diambil untuk mengurangi tekanan terhadap kalangan rumah sakit akibat peningkatan kasus baru di negara tersebut. Selain jam malam, pemerintah akan kembali melarang penjualan alkohol. Minggu (12/7/2020).
Seperti diketahui, Afsel di bawah kendali Ramaphosa menjadi salah satu negara dengan karantina wilayah atau lockdown paling ketat di tengah ancaman wabah Covid-19. Afsel mulai memberlakukan kebijakan itu pada Maret 2020.
Namun setelah berhasil memperlambat gelombang penularan, Afsel kini telah melonggarkan banyak larangan karena khawatir akan dampaknya pada perekonomian.
Afsel memiliki jumlah terbesar pengidap virus corona di Afrika dan saat ini mencatat rekor keempat di dunia dalam angka kasus tambahan harian.
Dalam pidato yang disampaikan di televisi, Ramaphosa mengatakan negara yang dipimpinnya itu tidak bisa membiarkan rumah-rumah sakit dan klinik kesehatan dibebani dengan kasus-kasus kecelakaan yang berkaitan dengan konsumsi alkohol.
Baca Juga
"Perjuangan ini untuk menyelamatkan setiap nyawa, dan kita perlu memastikan ketersediaan setiap tempat tidur," katanya.
Jam malam akan diterapkan dari pukul 21.00 hingga 04.00 dan mulai berlaku pada hari ini. Pengecualian akan diberikan pada warga yang harus pergi bekerja dan memerlukan bantuan medis.
Aturan penggunaan masker akan diperketat dan negara itu akan tetap berada pada tingkat ketiga, dari lima level, menyangkut sistem kewaspadaan virus corona. Kunjungan keluarga dan kegiatan kemasyarakatan tetap dilarang.
Ramaphosa mengatakan gambaran yang ada saat ini menunjukkan bahwa beberapa provinsi akan mencapai puncak infeksi Covid-19 pada akhir Juli atau akhir September.
Dia mengatakan para pakar telah mengungkapkan pola-pola, yang memperkirakan bahwa akhir tahun ini akan terjadi 40.000 hingga 50.000 kematian akibat virus corona.
"Kita harus menempatkan masalah ini sebagai tugas utama yang paling penting agar dapat membuktikan bahwa perkiraan itu salah."
Kementerian Kesehatan Afsel pada, Minggu (12/7/2020), melaporkan 12.058 kasus baru Covid-19 sehingga secara keseluruhan jumlahnya tercatat 276.242. Sementara itu, jumlah kematian bertambah sebanyak 108 menjadi 4.079.