Bisnis.com, JAKARTA – Masjid Istiqlal tak akan menggelar salat Iduladha yang diprediksi jatuh pada 31 Juli mendatang, demikian pernyataan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Menurut mantan Wakil Menteri Agama itu, keputusan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pandemi virus corona jenis Covid-19 masih terjadi, selain memang proses renovasi masih berlangsung.
"Ada pertimbangan subjektif dan objektif," kata Nasaruddin dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta pada Kamis (9/7/2020).
Hadir dalam konferensi virtual itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan unsur kementerian/lembaga lainnya.
Nasaruddin mengatakan pertimbangan subjektif itu adalah Istiqlal sedang direnovasi. Meski sudah 98 persen pengerjaan selesai, memang belum siap dibuka untuk umum.
Menurut dia, di beberapa tempat renovasi memerlukan penyelesaian seperti di bagian pintu masuk. "Waktu mepet untuk penyempurnaan, banyak yang belum selesai, masih banyak hal yang perlu kami sempurnakan."
Untuk alasan objektif, Imam Besar Istiqlal mengatakan pengelola ingin mengutamakan keselamatan jamaah sehingga tidak menyelenggarakan Iduladha.
"Pertimbangan kesehatan [karena pandemi corona] dan keamanan juga, diputuskan Istiqlal belum bisa melaksanakan Iduladha," tuturnya.
Pernyataan Nasaruddin ini dengan sendirinya menganulir yang dikemukakan oleh Menag Fachrul Razi menegaskan Masjid Istiqlal akan menggelar salat Iduladha dengan standar protokol Covid-19. Pada pelaksanaan salat Idulfitri sebelumnya, masjid ini ditutup untuk menghindari penyebaran virus.