Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menduga kesulitan menangkap buronan pembobol Bank Bali Djoko Tjandra karena dilindungi oleh pihak tertentu.
Dia menilai Djoko Tjandra memiliki sumber tertentu yang bersedia melindungi dan menfasilitasinya. Tujuannya agar dia tidak ditemukan oleh Kejaksaan Agung maupun Polri.
“Dilihat dari kasusnya dan sulitnya untuk ditangkap kemungkinan Djoko Tjandra ini punya resource tertentu yang bisa melindungi atau menfasilitasinya,” katanya kepada Bisnis, Kamis (9/8/2020).
Dia mengatakan situasi tersebut seharusnya menjadi pemicu bagi aparat penegak hukum untuk membongkar serta menangkap DT. Pasalnya, dia menegaskan perang terhadap korupsi harus ditunjukan pemerintah secara serius.
Di samping itu, Stanislaus Riyanta menyarankan instansi pemerintah bekerja sama menemukan sosok buronan kasus cassie Bank Bali tersebut. Langkah ini diperlukan untuk melawan Djoko Tjandra dan kemungkinan menghadapi pihak-pihak yang melindunginya.
“Sangat kecil kemungkinan Djoko Tjandra bergerak sendiri,. Bisa jadi ada pelindung yang punya kepentingan terhadap kasusnya atau orang yang dibayar untuk melindungi dia. Pemerintah harus melakukan operasi gabungan dengan melibatkan Intelijen Polri dan BIN untuk mencari dan menangkap Djoko Tjandra,” terangnya.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD optimistis Djoko Tjandra itu akan ditangkap cepat atau lambat oleh Polri maupun Kejaksaan Agung.
Dia juga meminta seluruh aparat bekerja keras menangkap buronan sejak 2009 ini. Pun begitu, keberadaan Djoko Tjandra mudah diendus sehingga tidak sulit bagi aparat hukum membekuknya.
“Kita optimis nanti Djoko Tjandra ini cepat atau lambat akan kita tangkap dan tadi semua institusi Kejaksana Agung, Polri itu bertekat untuk mencari dan menangkapnya baik secara bersama-sama maupun menurut kewenangan masing-masing siapa yang tagkap dulunan,” ujarnya.