Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Komisi III: RDP dengan KPK Tertutup

Ketua Komisi III DPR RI menyebutkan RDP dengan KPK akan berlangsung secara tertutup. Sebeluimnya Wakil Ketua Komisi III menyebutkan RDP akan berlangsung terbuka.
Petugas memeriksa ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat peresmian di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/10). Ketua Komisi III DPR menyebutkan anggota Komisi III DPR RI periode saat ini belum melihat fasilitas Gedung KPK/ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas memeriksa ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat peresmian di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/10). Ketua Komisi III DPR menyebutkan anggota Komisi III DPR RI periode saat ini belum melihat fasilitas Gedung KPK/ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR menytatakan rapat dengar pendapat dengan KPK akan berlangsung tertutup.

Pernyataan itu berbeda dengan apa yang dikatakan Wakil Ketua Komisi III yang menyebut rapat dengar pendapat dengan KPK akan berlangsung terbuka.

Hari ini, Selasa (7/7/2020), Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua Komisi III Herman Hery menjabarkan sejumlah alasan digelarnya RDP di markas komisi antirasuah tersebut. Ini merupakan kali pertama RDP digelar di Gedung Merah Putih KPK.

Alasan pertama, papar Herman, para legislator tersebut ingin melihat kondisi Gedung Merah Putih yang terletak di Jalan Kuningan Persada itu.

"Karena ini gedung baru, kami di periode yang sekarang belum pernah melihat kondisi gedung seperti apa, fasilitas seperti apa, kemudian ruang tahanan seperti apa," kata Herman, Selasa (7/7/2020).

Kedua, lanjut Herman, tujuan rapat ini digelar di KPK terkait kemitraan antara Komisi III dan KPK.

"Kedua, tujuan dari rapat ini adalah bagaimana kemitraan antara Komisi III dan KPK untuk saling bergandengan tangan menguatkan lembaga KPK dalam urusan pemberantasan korupsi," katanya.

Saat ditanya soal hal yang dibahas saat RDP, Herman mengaku tiap fraksi sudah memegang isu masing-masing.

"Isu terkini sudah dipegang oleh masing-masing anggota, saya sebagai ketua, kami membebaskan setiap fraksi untuk mempertanyakan apa yang sudah mereka agendakan," kata Herman.

Herman juga memastikan bahwa rapat bakal digelar secara tertutup. Alasannya, karena ada sejumlah hal sensitif yang bakal ditanyakan oleh anggota DPR dan berpotensi disalahartikan oleh publik.

"Ada hal-hal yang mungkin sensitif dipertanyakan oleh anggota sehingga itu tidak menjadi sesuatu yang disalahartikan ke luar," kata Herman.

Lebih lanjut Herman mengatakan tak ada aturan yang mengatur apakah rapat dilangsungkan secara tertutup atau terbuka.

"Tertutup dan terbuka tidak ada aturan yang melarang, tergantung kesepakatan. Jadi, tidak ada aturan yang diperdebatkan kenapa terbuka, kenapa tertutup. Semua tergantung urgensi menurut pendapat kedua belah pihak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper