Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat diminta memantau pergerakan kasus infeksi demam berdarah dengue (DBD) dan sejumlah ciri-cirinya. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari risiko terkena DBD.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai infeksi itu dengan mengetahui berbagai gejalanya.
“Gelaja DBD tidak langsung muncul. Memerlukan waktu 4 - 10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa virus dengue,” kata Reisa melalui konferensi virtual, Jumat (3/7/2020).
Ciri lainnya gejala DBD adalah demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Kondisi ini disertai dengan tubuh berkeringat, menggigil. Selain itu, penderita juga akan mengalami sakit kepala, nyeri tulang, sakit otot, hingga mual.
“Muncul bintik-binting di kulit hingga pendarahan pada hidung dan gusi. Bintik merah yang muncul dipermukaan kulit merupakan tanda terjadinya pendarahan pada kulit akibat penurunan trombosit,” jelasnya.
Di sisi lain DBD bisa berkembang menjadi kondisi berat. Reisa mengatakan situasi ini merupakan sebuah kegawatan yang disebut dengan dengue shock atau dengue shock syndrome.
Baca Juga
Sindrom tersebut dapat berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam menjadi dingin atau hipotermia dan melambatnya denyut jantung.
Sementara itu, DBD dapat menyebabkan kematian ketika penderitanya mengalami syok karena pendarahan. Terlebih hingga kini belum terdapat obat spesifik yang dapat menyembuhkan DBD.
Pemberian obat hanya dikonsumsi untuk mengurangi gejalanya misalnya demam, nyeri, serta mencegah komplikasi. Selain itu, penderita juga dianjurkan banyak istirahat dan cukup minum agar tuidak mengalami dehidrasi.