Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona Catat Rekor, Gugus Tugas: Okupansi RS Bisa Tetap 55,5 Persen

Meski kasus baru Covid-19 masih cukup tinggi, tetapi Gugus Tugas Covid-19 optimistis okupansi RS bisa tetap di kisaran 55,5 persen.
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan pemerintah masih dapat mempertahankan tingkat okupansi atau hunian rumah sakit di kisaran 55,5 persen di tengah lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.

Artinya, menurut Yuri, kapasitas layanan kesehatan masih dapat memberikan perawatan yang optimal di tengah tren naiknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional.

“Jika kita lihat jumlah kasus positif yang terkonfirmasi ini setelah kami melakukan analisa berdasarkan tingkat hunian rumah sakit maka tidak ada penambahan signfikan dari hunian rumah sakit,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di BNPB, Jakarta, pada Kamis (2/7/2020).

Dengan demikian, dia menegaskan, pihaknya masih bisa mempertahankan tingkat hunian rata-rata nasional sebesar 55,5 persen. Dengan kata lain, dia menerangkan, baru separuh kapasitas rumah sakit yang digunakan untuk perawatan pasien positif Covid-19.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 menyatakan hingga saat ini tingkat okupansi atau hunian di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 hanya mencapai 55,59 persen dari total kapasitas. Dia mengatakan ada 21 provinsi yang tingkat huniannya di bawah 55,59 persen.

Meskipun demikian, masih terdapat 13 provinsi dengan okupansi rumah sakit di atas 55,59 persen dan ada lima provinsi yang tingkat huniannya di atas 75 persen.

"Lima provinsi yang tingkat huniannya di atas 75 persen yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, dan NTB," kata Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Lebih lanjut, dia mengatakan rasio kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 5,09 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19. Menurutnya, angka tersebut berada di rata-rata rasio global yang sebesar 5,28 persen. Bahkan, ada 23 provinsi yang rasio kematiannya di bawah rata-rata global.

"Ini adalah gambaran bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dan angka sembuh ini akan terus bertambah dengan seiring waktu karena memang beban layanan rumah sakit rata-rata masih di kisaran 55,59 persen," ujarnya.

Sementara itu, pada hari ini kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.624 orang atau mencapai rekor tertinggi sejak kasus pertama diumumkan di Indonesia. Dengan adanya penambahan 1.624 kasus, maka total kasus konfirmasi Covid-19 menjadi 59.394 orang.

Adapun, jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.072 orang, sehingga totalnya menjadi 26.667 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 53 orang, menjadi 2.987 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper