Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menawarkan empat strategi dalam mengantisipasi kebakaran hutan yakni optimalisasi dana desa hingga bekerja sama dengan swasta.
Tito menjelaskan pemerintah perlu membantu masyarakat supaya tidak membakar hutan ketika membuka lahan. Beberapa alokasi anggaran pemerintah dapat dipakai untuk membantu masyarakat.
“Oleh karena itu, pemerintah perlu membantu, ada paling tidak empat langkah yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pusat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/7/2020).
Pertama, optimalisasi dana desa. Tito mendorong daerah yang memiliki potensi atau kerawanan kebakaran hutan untuk dapat menggunakan dana desa, di samping dijadikan Bantuan Langsung Tunai dalam penanganan Covid-19.
“Dari dana desa, saran di desa yang di daerah Sumatera bagian Timur kemudian Kalimantan yang kita identifikasi rawan terbakar, kita dorong untuk memanfaatkan dana desanya dalam bentuk membuat desa mandiri bebas karhutla,” ujarnya.
Kedua, memanfaatkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari APBD. Menurutnya, dana BTT Provinsi, dan Kabupaten/Kota dapat dijadikan untuk rencana pencegahan karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
Baca Juga
“Kami paham bahwa pada 2019, dana BTT itu rendah sekali, itu tidak ada yang lebih dari 1 persen BTT, pos inilah yang dijadikan oleh pemda untuk rencana termasuk karhutla, BTT ini bisa digunakan untuk bencana maupun hal-hal yang mendesak,” terangnya.
Ketiga, memanfaatkan anggaran dari pusat. Beberapa kementerian seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diharapkan mengalokasikan anggaran untuk membantu masyarakat membuka lahan tanpa membakar hutan.
Terakhir, katanya, dengan bekerja sama dengan swasta. “Melalui swasta, banyak perusahaan besar yang ingin berkontribusi dan yang terganggu dengan adanya kebakaran hutan,” tuturnya.