Bisnis.com, JAKARTA - Bulan Juli 2020 adalah saat yang paling tepat untuk mengamati planet dan beberapa fenomena astronomi lainnya.
Dikutip dari laman infoastronomy.org pada Rabu (1/7/2020) berikut ini adalah jadwal waktu pengamatan planet yang disarankan:
4 Juli 2020: Bumi Mencapai Aphelion
Aphelion merupakan istilah untuk menyebut jarak terjauh yang dicapai Bumi dari Matahari. Dalam orbit elipsnya mengelilingi Matahari, Bumi akan mengalami aphelion dan perihelion atau jarak terdekat dengan matahari.
Secara astronomis, aphelion akan dicapai Bumi pada 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB. Jarak Bumi dari Matahari akan mencapai yang terjauh satu sama lain, yakni sekitar 1,02 AU atau sekitar 152,1 juta kilometer.
5 Juli 2020: Bulan Purnama Berkonjungsi dengan Jupiter
Jika cuaca cerah, di langit timur sekitar satu jam setelah Matahari terbenam, akan nampak bulan purnama yang didampingi oleh planet Jupiter.
6 Juli 2020: Konjungsi Bulan dengan Saturnus
Setali tiga uang, kali ini bulan akan didampingi oleh planet Saturnus yang bisa diamati mulai pukul 20.00 waktu setempat di daerah masing-masing.
Namun, jika diamati lewat mata telanjang, Saturnus hanya akan seperti bintang kuning terang di sisi timur laut Bulan dan butuh teleskop untuk bisa melihat cincinnya.
12 Juli 2020: Konjungsi Bulan dengan Mars
Mars akan berada di dekat Bulan pada 12 Juli 2020. Keduanya akan terpisah sejauh 2 derajat satu sama lain.
Untuk pengamatan, bisa dilakukan pada langit timur pukul 00.00 dini hari waktu setempat dan akan lebih jelas jika menggunakan teleskop.
13 Juli 2020: Fase Bulan Perbani Akhir
Perbani akhir adalah fase ketika bulan tampak separuh. Namun, karena bulan sudah mencapai 3/4 jalan dalam orbitnya mengelilingi Bumi, akan terbit pada tengah malam saat mencapai fase ini, lalu terbenam 12 jam kemudian atau pada siang hari.
14 Juli 2020: Jupiter Mencapai Oposisi
Dalam astronomi, oposisi adalah fenomena yang terjadi pada planet-planet yang berada di luar orbit Bumi saat mengelilingi Matahari, atau yang disebut planet luar.
Ketika mencapai titik oposisi, sebuah planet luar sedang berada di sisi yang berseberangan dari Matahari. Dengan kata lain, Matahari-Bumi-planet luar sedang segaris lurus di bidang tata surya.
Pada 14 Juli 2020, Matahari, Bumi, dan Jupiter berada pada satu garis lurus atau Jupiter berada di titik terdekat dengan Bumi. Jupiter akan terbit setelah matahari tenggelam dan bisa diamati sepanjang malam.
17 Juli 2020: Segitiga Bulan-Venus-Aldebaran
Pada tanggal tersebut, bulan akan berada di dekat Venus dalam pandangan dari Bumi. Menariknya, akan nampak juga bintang Aldebaran (bintang paling terang di rasi bintang Taurus) di antara Bulan dan Venus.
Fenomena ini bisa diamati pada pukul 04.00 waktu setempat atau menjelang matahari terbit.
20 Juli 2020: Saturnus mencapai oposisi
Sama halnya dengan Jupiter, pada tanggal tersebut Planet Saturnus akan berada segaris dengan Bumi dan Matahari.
27 Juli 2020: Fase Bulan Perbani Awal
Sama seperti perbani akhir, perbani awal adalah fase di mana Bulan tampak separuh. Bedanya, Bulan baru mencapai titik 1/4 dalam orbitnya mengelilingi Matahari, sehingga dia akan terbit pada tengah hari dan sudah terlihat di langit pada sore hari walaupun Matahari belum terbenam.
29 Juli 2020: Hujan Meteor Delta Akuarid
Fenomena ini merupakan fenomena periodik, yang artinya selalu terjadi tiap tahun. Walhasil pada tahun ini, kesempatan untuk mengamatinya datang lagi.
Hujan meteor terjadi ketika dalam orbitnya mengelilingi Matahari, Bumi melintasi bekas jalur yang pernah dilalui sebuah komet. Bekas jalur tersebut berisi jutaan puing-puing kecil yang ditinggalkan oleh sang komet ketika menguap terkena radiasi Matahari.
Saat Bumi melintasi jalur tersebut, maka gravitasinya akan menarik puing-puing tersebut dan terbakar di atmosfer.
Akan nampak sekitar 20 meteor setiap jam yang bisa diamati pada 29 Juli 2020 mulai pukul 21.00 waktu setempat. Namun, jika ingin mengamati dengan mata telanjang, kondisi langit harus cerah dan di sekitar lokasi pengamatan harus minim polusi cahaya.