Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ajaran baru 2020/2021 sejatinya akan dimulai pada Agustus mendatang. Namun, hanya daerah yang berada di zona hijau Covid-19 yang diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, untuk daerah yang masih berada di zona kuning, oranye, dan merah, sistem pembelajaran tetap dilanjutkan dengan belajar dari rumah.
“Kita tidak boleh kalah dengan Covid-19. Upayakan pembelajaran yang aman dan memastikan kesehatan untuk kita semua. Konsentrasi kita utama pada kesehatan dan keselamatan siswa, orang tua, dan penyelenggara,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, melalui video konferensi Kamis (25/6/2020).
Namun demikian, imbuhnya, untuk mata kuliah yang tidak bisa digantikan dengan metode pembelajaran daring, bisa saja melakukan perkuliahan tatap muka, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan koordinasi yang berlapis di tingkat pemerintah daerah dan gugus tugas penanganan Covid-19, dan pihak perguruan tinggi.
“Kita juga menyiapkan protokol untuk pembelajaran yang tidak mungkin digantikan dengan daring seperti tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, penelitian. Untuk praktikum, beberapa teman-teman sudah membuat model-model virtual reality untuk melaksanakan praktikum.” Jelas Nizam.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam mempersiapkan penyelenggaraan tahun akademik baru di tengah Covid-19, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah menyiapkan panduan penyelenggaraan pembelajaran semester Gasal 2020/2021 bagi perguruan tinggi dengan melibatkan tim ahli di bidang kesehatan.
Baca Juga
Panduan tersebut akan menginformasikan perkuliahan pada semester mendatang diupayakan secara daring untuk menjamin kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.