Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Bisnis di Inggris Dibuka Kembali Mulai 4 Juli

Pemerintah Inggris telah mempublikasikan panduan terbaru untuk membuka bisnis kembali di tengah pandemi virus corona.
Wisatawan berbondong-bondong pergi ke pantai Dorset, Inggris./Metro
Wisatawan berbondong-bondong pergi ke pantai Dorset, Inggris./Metro

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Inggris telah memublikasikan panduan terbaru untuk membuka bisnis kembali di tengah pandemi virus corona. Inggris akan membuka kembali aktivitas bisnis mulai 4 Juli 2020.

Panduan yang dimaksud termasuk untuk mengonfigurasi ulang tempat duduk, meminimalkan swalayan, membatalkan pertunjukan langsung. Pelanggan akan diminta agar memesan di muka, memesan secara daring atau melalui aplikasi.

Hal tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan perubahan besar-besaran terhadap penutupan (lockdown) Inggris, termasuk pelonggaran aturan jarak 2 meter.

Toko, restoran, bioskop, dan salon adalah beberapa tempat yang akan dibuka kembali dalam waktu 10 hari. Pedoman pemerintah yang diperbarui mencakup beberapa sarana umum untuk semua bisnis serta panduan untuk sektor-sektor tertentu.

Pengusaha harus melakukan penilaian risiko Covid-19 untuk memastikan keamanan tempat kerja mereka, yang harus dibagikan di situs web mereka dan juga mengembangkan prosedur kebersihan

Tempat-tempat seperti bar, toko, restoran, hotel, dan penata rambut diminta supaya menyimpan catatan sementara pelanggan dan pengunjung selama 21 hari untuk mendukung sistem uji dan penelusuran.

Sekretaris Bisnis Alok Sharma mengharapkan masyarakat terus menggunakan akal sehat dan mengikuti pedoman pemerintah.

"Namun, dia ada kewajiban hukum bagi bisnis untuk menjaga keselamatan karyawan," katanya seperti dikutip melalui BBC, Rabu (24/6/2020).

Frances O'Grady, Sekretaris Jenderal Badan Serikat Buruh TUC, mengatakan bahwa makin banyak pemerintah melonggarkan lockdown, makin keras yang dibutuhkan untuk mendapatkan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Dia mengatakan bahwa hal tersebut itu harus menjadi persyaratan hukum bagi pengusaha untuk mempublikasikan penilaian risiko di situs web mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper