Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

28 Hari Beruntun Thailand Tak Ada Kasus Penularan Lokal Covid-19

Thailand mencatatkan nol kasus penularan Covid-19. Satu-satunya kasus baru merupakan kasus impor.
Ilustrasi-Anggota kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat sebagai prosedur untuk mencegah penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand, 28 Januari 2020./REUTERS - Athit Perawongmetha
Ilustrasi-Anggota kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat sebagai prosedur untuk mencegah penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand, 28 Januari 2020./REUTERS - Athit Perawongmetha

Bisnis.com, BANGKOK - Thailand melaporkan angka pertumbuhan kasus baru Covid-19 yang mengesankankan. Dalam 28 hari berturut-turut Thailand tidak mengalami penularan lokal Covid-19.

Hal itu disampaikan Pemerintah Thailand, Senin (22/6/2020) seperti dikutip Xinhua.

"Satu-satunya kasus terkonfirmasi baru Covid-19 merupakan kasus impor," ungkap Dr. Taweesin Visanuyothin, Juru Bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA) Thailand.

"CCSA melaporkan tiga kasus baru Covid-19 menimpa warga negara Thailand yang pulang dari India dan terdeteksi selama periode karantina negara," lanjut Taweesin.

Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Thailand kini mencapai 3.151 dengan 58 kematian sejak Januari.

Pada hari yang sama, CCSA juga melaporkan nol kematian baru akibat Covid-19.

Menanggapi meningkatnya permohonan untuk membuka kembali tempat-tempat hiburan oleh pihak operator, Taweesin memaparkan bahwa pub, bar, tempat karaoke, dan lokasi-lokasi hiburan lainnya akan diizinkan beroperasi kembali pada pelonggaran pembatasan Covid-19 tahap kelima.

"Izin resmi untuk membuka kembali pub dan tempat hiburan sejenis kemungkinan akan diberikan pada Juli," tutur Taweesin.

Pada Kamis (18/6), para musisi dan pekerja hiburan mengajukan permohonan menyentuh kepada pemerintah Thailand.

Mereka meminta agar mereka diperbolehkan bekerja kembali karena masa karantina yang panjang membuat mereka mengalami kesulitan keuangan ekstrem.

Taweesin mengatakan bahwa pelonggaran pembatasan fase kelima akan berlangsung, dengan atau tanpa perpanjangan pemberlakuan dekret darurat.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dekret darurat itu akan berlaku setidaknya hingga akhir Juni dan dapat diperpanjang oleh CCSA apabila pihak berwenang masih khawatir terhadap penyebaran wabah Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper