Bisnis.com, JAKARTA – Langkah China melakukan pengujian virus Corona terhadap daging impor dapat mengancam arus perdagangan dengan konsumen daging terbesar di dunia ini.
Otoritas pelabuhan di China tengah melakukan tes asam nukleat pada pengiriman daging impor bahkan ketika para ahli memperingatkan bahwa makanan berisiko sangat kecil untuk menyebarkan virus.
Analis di INTL FCStone, Darin Friedrichs, mengatakan pada pejabat China tengah menguji wadah daging yang masuk di pelabuhan Tianjin. Langkah ini dilakukan setelah penelurusan virus berujung ke papan memotong yang digunakan oleh penjual salmon impor.
Meskipun Komisi Kesehatan Nasional mengatakan sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salmon menjadi asal atau inang virus tersebut, ikan tersebut dicabut peredarannya dari supermarket dan toko grosir di kota-kota besar China.
"Jika virus ditemukan dalam daging impor, itu akan menjadi kekacauan logistik, bukan hanya karena tindakan yang mungkin diambil pemerintah, tetapi juga karena reaksi konsumen," kata Friedrichs dalam sebuah laporan, seperti dikutip Bloomberg.
China telah meningkatkan pembelian daging babi asal Amerika dan daging sapi Brasil setelah ternak babi Cina menyusut karena wabah virus demam babi Afrika yang dimulai pada 2018.
Baca Juga
Di Brasil, bidang teknis Sekretariat Pertahanan Pertanian Kementerian belum secara resmi mendapat informasi dari China tentang perlunya pengujian. Atase pertanian Kementerian kini tengah memantau informasi dan mengawasi situasi terkini.
Rekor Impor
Chili, eksportir salmon terbesar setelah Norwegia ke China, kini tengah berupaya membujuk China untuk melanjutkan pembelian.
Pengiriman daging babi AS ke China yang mencapai rekor memberikan hasil positif bagi para peternak yang awal tahun ini dilanda gangguan pasokan setelah ribuan pekerja pabrik daging jatuh sakit.
Meskipun rumah potong meningkatkan tingkat pemrosesan bulan ini, masih ada krisis tenaga kerja yang berkelanjutan karena kurangya pekerja yang tersedia.
Pengujian komoditas daging dapat menekan ekspor ke China pada saat pasokan babi negara itu pulih lebih cepat dari yang diperkirakan dari wabah demam babi Afrika.
Kepala biro peternakan Kementerian Pertanian China, Yang Zhenhai, mengatakan jumlah induk babi ternak meningkat 3,9 persen pada Mei dari bulan sebelumnya, kenaikan delapan bulan berturut-turut.