Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga riset Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) memprediksi perekonomian Jerman akan mulai bangkit dari keterpurukan pada penghujung kuartal II/2020.
Analisis tersebut terutama didasarkan atas kondisi semakin banyaknya aktivitas ekonomi yang digalakkan lagi pasca-berakhirnya kebijakan lockdown pemerintah.
"Ada kepercayaan diri yang terus tumbuh, bahwa ekonomi akan meninggalkan kondisi memprihatinkan pada musim panas nanti. Ahli pasar finansial juga memprediksi kondisi akan terus membaik hingga akhir tahun," papar Presiden ZEW Achim Wambach seperti diwartakan Bloomberg Selasa (16/6/2020).
Tak cuma dalam skala domestik, ZEW juga menyebut ekspektasi investor kepada negara-negara Uni Eropa yang telah melewati puncak persebaran Covid-19 terus meningkat.
Optimisme tersebut muncul seiring semakin dekatnya agenda pertemuan para petinggi Uni Eropa untuk membahas keputusan akhir stimulus jumbo pada pekan ini. Dari proyeksi awal, pertemuan itu diyakini tidak akan menghasilkan hambatan berarti untuk pencairan dana stimulus yang ditaksir menyentuh 750 miliar euro.
"Bantuan itu sangat penting untuk segera disalurkan secepatnya, jangan sampai penyalurannya melebihi awal Januari 2021," sambung Wambach.
Jerman tidak termasuk dalam daftar papan atas negara yang bakal menerima banyak bantuan dari UE. Pasalnya, dibandingkan dengan negara-negara lain, kondisi mereka relatif jauh lebih baik.
Pemerintah setempat secara bertahap terus menyalurkan dana stimulus yang nominalnya ditaksir melampaui 1,3 triliun euro.
Meski jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di Jerman sudah menyentuh 188.000 lebih, namun angka kesembuhan mereka juga relatif tinggi, yakni 173.000 orang lebih. Di saat bersamaan, per Selasa (16/6) jumlah korban meninggal adalah sebanyak 8.885 unit.