Bisnis.com, JAKARTA— Wisman asal Asia dan Amerika masih harus menanti lebih lama agar bisa kembali berpelesir ke Eropa karena izin pelesiran saat ini hanya dikeluarkan bagi turis dari negara sesama Benua Biru.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (15/6/2020), wisatawan mancanegara (wisman) di Benua Eropa bisa kembali berpelesir ke beberapa negara sekitarnya pada bulan depan. Kendati akses di beberapa negara telah dibuka, namun preincian ketentuan pelesiran masih belum jelas.
Komisioner Dalam Negeri Uni Eropa, Ylva Johansson mengatakan bahwa anggota blok Eropa bisa membuka akses bagi wisman sesama negara di Benua Eropa secepatnya. Adapun, beberapa negara melakukan instruksi tersebut dengan membuka akses negaranya bagi pelancong asal Uni Eropa, Inggris dan Swiss.
Pembukaan ekonomi kembali di Eropa tak akan mengulang potret yang terjadi pada Maret saat pemmbukaan perbatasan wilayah menimbulkan kemacetan. Namun, pembukaan akses kali ini disebut tetap meninggalkan kerumitan terhadap perpalihan peraturan yang berbeda.
Kendati beberapa negara akan membutuhkan kunjungan wisman, terdapat kecemasan yang mendorong masyarakat tetap berada di rumah pada musim panas.
“Banyak yang akan tergantung pada apakah orang nyaman berpelesir dan apakan kami akan memproyeksikan Yunani sebagai destinasi aman,” ujar Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Adapun, Yunani mencatatkan kematian 183 akibat virus corona. Sementara itu, di seluruh penjuru Eropa kematian terkait corona menyentuh 182.000 tahun ini dengan 2,04 juta kasus, mengacu pada data Johns Hopkins University.
Spanyol yang sebelumnya merasakan dampak parah corona, membuka akses kepada pelancong Eropa pada 21 Juni dan memperbolehkan pelancong asal Jerman ke Kepulauan Balearic.
“Program percobaan akan membantu kami mempelajari banyak hal terhadap apa yang akan terjadi beberapa bulan mendatang. Kami mau negara kami yang dikenal memiliki destinasi berkelas dikenal juga sebagai destinasi yang aman,” ujar Perdana Menteri Pedro Sanchez.
Italia, Polandia, Jerman dan Italia pun menerapkan kebijakan yang sama dengan membuka batas wilayah dan menghilangkan pengecekan di titik tersebut.
Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut negaranya mencatatkan kemenangan pertama nammun tetap memperingatkan bahwa virus bisa kembali. Dia mengumumkan bahwa kegiatan di restoran, hotel dan kafe telah diperbolehkan dengan ketentuan jaga jarak.
Dia pun mengonfirmasi bahwa sejak Senin dia akan membuka akses ke Paris yang sebelumnya mencatatkan jumlah kasus yang cukup tinggi. Lalu, kegiatan di sekolah kembali dilakukan pada 22 Juni kecuali sekolah menengah.
“Secepatnya kami bisa membuka lembaran baru di semua wilayah,” katanya.
Menurutnya, musim panas kali ini tak akan seperti musim panas yang sebelumnya karena penyebaran corona bisa kembali muncul.
“Kami perlu mengawasi evolusi pandemi mempersiapkan bila itu datang lagi dengan kekuatan baru,” katanya.
Negara lain yang telah mengumumkan aksesnya dibuka kembali secara penuh yakni Belgia, Kroasia dan Swiss. Lalu, Republik Ceko memperbolehkan perjalanan menuju dan dari 26 negara namun tetap melarang wisman asal Belgia, Portugal, Swedia dan Inggris.
Yunani juga membuka aksesnya termasuk dari negara di luar Eropa seperti Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan. Di sisi lain, Austria akan membuka akses namun masih melarang wisman asal Portugal, Spanyol, Swedia dan Inggris untuk masuk.
Terlepas dari itu, hanya Swedia dan Luxembourg yang tak menutup aksesnya terhadap wisman dari Eropa.