Bisnis.com, JAKARTA - Exxon Mobil Corp akan menunda dimulainya ekspansi kilang Beaumont di Pantai Teluk Texas hingga satu tahun ke depan.
Penundaan ini dipicu oleh kebijakan perusahaan raksasa minyak tersebut dalam mengurangi permintaan produksi minyak bumi dan upaya menghemat keuangannya di tengah pandemi Covid-19.
"Exxon sedang mengevaluasi semua langkah yang tepat untuk secara signifikan mengurangi biaya modal dan operasional dalam waktu dekat sebagai akibat dari kondisi pasar yang tertekan oleh pandemi Covid-19 dan penurunan harga komoditas," kata juru bicara Exxon Jeremy Eikenberry, dikutip dari Bloomberg.
Sayangnya, dia menolak mengomentari proyek tersebut lebih lanjut. Proyek itu, yang akan menjadikan kilang terbesar di Beaumont, AS, dijadwalkan untuk beroperasi pada 2023 dari rencana awal pada 2022.
Pada saat itu selesai, kapasitas penyulingan harian Beaumont akan menjadi sekitar 619.000 barel per hari atau naik 65 persen yang akan menempatkannya di depan 607.000 barel per hari pabrik Motiva Saudi Aramco di Port Arthur, Texas.
Alasan utama ekspansi ini adalah menampung minyak mentah dari peningkatan produksi Exxon yang agresif di Permian Basin, Texas Barat dan New Mexico. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan memotong rencana belanja modal 2020 sebesar 30 persen.
Baca Juga
Meskipun penundaan, konstruksi pelat pendukung untuk unit-unit baru di Beaumont terus berlanjut dan laju pekerjaan akan dipercepat pada bulan Januari.
Exxon belum memberikan perkiraan biaya untuk ekspansi, tetapi perusahaan mengatakan akan menambah unit dengan kapasitas hingga 250.000 barel minyak mentah ringan, sulfur rendah, serta pendukung hydrotreater, yang menghilangkan belerang dari bahan bakar. Beaumont berjarak sekitar 80 mil (129 kilometer) timur Houston, yang merupakan jantung pusat penyulingan dan petrokimia utama di Belahan Barat.