Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown Selandia Baru Dicabut, Penjualan Ritel Melonjak

Masyarakat Selandia Baru kembali 'royal' setelah gembok lockdown nasional dicabut pada Mei. Pengeluaran ritel dengan menggunakan kartu kredit dilaporkan melonjak.
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Selandia Baru kembali 'royal' dalam berbelanja setelah gembok lockdown nasional dicabut pada Mei.

Hal tersebut terbukti dari data pengeluaran ritel dengan menggunakan kartu kredit yang dilaporkan melonjak.

Kantor Statistik Selandia Baru di Wellington pada Kamis (11/6/2020) melaporkan bahwa pembelian dengan kartu kredit dan debit di toko-toko ritel melonjak 78,9 persen pada Mei 2020 dari bulan sebelumnya.

Bandingkan saja dengan kemerosotan sebesar 47,5 persen pada April dan penurunan sebesar 3,2 persen pada Maret 2020.

Namun, nilai pengeluaran yang diraup sebesar NZ$5,3 miliar (US$ 3,5 miliar) pada Mei masih tercatat 9 persen lebih rendah dari bulan Februari, sebelum pandemi virus Corona (Covid-19) berkecamuk.

Lockdown nasional yang telah dicabut pada 14 Mei seakan mengembuskan angin kehidupan untuk toko-toko ritel. Selain supermarket dan beberapa jenis toko, gerai bersifat non-esensial telah ditutup selama tujuh pekan.

Ketika negara ini bergulat dengan meningkatnya tingkat pengangguran dan kurangnya pariwisata internasional, prospek peningkatan belanja konsumen yang berkelanjutan tampak suram.

“Ada tanda-tanda permintaan terpendam pasca-lockdown,” ungkap Ekonom Senior di Westpac Banking Corp., Auckland, Satish Ranchhod, dikutip dari Bloomberg.

“Kami memperkirakan akan melihat kenaikan lebih lanjut dalam pengeluaran selama beberapa bulan mendatang namun kami tidak mengharapkan kembalinya kondisi ke level pra-Covid-19 untuk beberapa waktu. Kehilangan pekerjaan, peningkatan utang dan kegelisahan umum tentang prospek ekonomi akan mengurangi selera berbelanja,” jelasnya.

Sebagian besar peningkatan pengeluaran pada Mei terlihat di bidang perhotelan, dengan laporan penjualan yang disesuaikan (adjusted sales) sebesar NZ$640 juta, naik dari NZ$57 juta pada April. Tetap saja, pengeluaran pada Mei tercatat 41 persen lebih rendah dari NZ$1,1 miliar pada Februari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper