Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

George Floyd Dimakamkan, Tuntutan Perubahan UU Anti Rasial Menggema

Pemakaman warga kulit hitam AS, George Floyd yang meninggal akibat disiksa polisi dan menyebabkan aksi protes global, telah memicu tuntutan masyarakat global untuk keadilan rasial.
Suasana demontastrasi atas kematian George Floyd di New York, Amerika Serikat, Senin (1/6/2020).  Bloomberg/Getty Images/John Moore
Suasana demontastrasi atas kematian George Floyd di New York, Amerika Serikat, Senin (1/6/2020). Bloomberg/Getty Images/John Moore

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemakaman warga kulit hitam AS, George Floyd yang meninggal akibat disiksa polisi dan menyebabkan aksi protes global, telah memicu tuntutan masyarakat global untuk keadilan rasial.

Para pendeta di gereja di Houston, Texas, berkumpul untuk mengingat seorang pria yang "kejahatannya adalah karena terlahir dengan kulit hitam".

Floyd meninggal di Minneapolis bulan lalu ketika seorang perwira polisi kulit putih menekan lehernya dengan menggunakan lutut selama hampir sembilan menit. Rekaman video itu kemudian beredar luas dan memicu aksi protes secara luas. Empat petugas polisi yang terlibat telah dipecat dan didakwa atas kematian pria Afro-Amerika tersebut.

Peti matinya sekarang telah diambil dari gereja dan diarak dalam iring-iringan mobil menuju ke Taman Memorial Houston. Dia dimakamkan di samping mendiang ibunya.

Salah satu keponakan Floyd, Brooke Williams, menyerukan perubahan dalam undang-undang yang menurutnya dirancang untuk merugikan orang kulit hitam.

"Mengapa sistem ini harus korup dan rusak? Hukum gagal diberlakukan untuk keluarga Afro-Amerika. Dan undang-undang ini perlu diubah tidak ada lagi kejahatan rasial!,” ujarnya seperti dikutip BBC.com, Rabu (10/6/2020).

Dia bahkan mempertanyakan slogan 'Buat Amerika Hebat Lagi,' tetapi kapan Amerika pernah hebat.

Sementara itu, pesaing Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden November, Joe Biden menyampaikan pesannya dalam sebuah pesan video. Dia mengatakan bahwa ketika ada keadilan bagi George Floyd maka Amerika Serikat akan benar-benar berada di jalan menuju keadilan rasial.

Biden telah mengkritik tajam Trump dengan menuduhnya pada akhir pekan membuat pernyataan spekulatif 'tercela' tentang Floyd. Politisi Demokrat itu sendiri baru-baru ini berupaya mengambil hati orang Amerika Serikat kulit hitam ketika dia mengatakan orang Afro-Amerika 'bukan orang kulit hitam' sekalipun mereka mempertimbangkan untuk memilih Trump.

Kebaktian untuk mendiang Floyd dilakukan di gereja Fountain of Praise dan dihadiri oleh sekitar 500 tamu termasuk politisi dan selebritas.
"George Floyd tidak bisa dihabisi dan karena itulah kami hadir di sini," kata Al Green, anggota Kongres Demokrat setempat. "Kejahatannya adalah dia dilahirkan dengan kulit hitam."

Di Minnesota, Gubernur Tim Walz meminta orang-orang untuk menghormati pemakaman dengan mengheningkan cipta selama delapan menit 46 detik. Durasi waktu itu menunjukkan saat leher Floyd ditekan ke tanah sebelum dia meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper