Bisnis.com, JAKARTA – Laju infeksi virus Corona (Covid-19) di New York diklaim mencapai level terendahnya sejak pandemi virus mematikan ini dimulai.
Menurut Gubernur New York Andrew Cuomon, hanya 1,2 persen warga New York yang ditemukan terinfeksi virus Corona jenis baru ini pada Minggu (7/6/2020) waktu setempat.
“Mengapa kita membuka kembali [reopening ekonomi]? Ini karena angka-angka yang ada menunjukkan bahwa kita bisa,” ujar Cuomo dalam konferensi pers di Manhattan, seperti dikutip Bloomberg.
“Pada Minggu, dilakukan 58.054 pengujian di seluruh negara bagian, dan 702 orang dinyatakan positif Covid-19,” tambahnya.
Laju positif terinfeksi tampak lebih tinggi di New York, yakni 2 persen, tetapi Cuomo menegaskan bahwa reopening kota ini pada Senin (8/6/2020) waktu setempat akan terus berlanjut.
Kebangkitan kembali ibu kota perdagangan dan budaya di AS ini terjadi setelah karantina selama berbulan-bulan yang berakhir dengan ledakan aksi protes masyarakat atas kematian seorang warga kulit hitam bernama George Floyd di bawah penanganan pihak kepolisian. Aksi protes ini dikhawatirkan dapat memicu gelombang penyakit lain.
Baca Juga
Cuomo mewajibkan masker bagi para warga yang naik bus dan kereta api. New York telah mengirimkan 1 juta masker dan 25.000 galon cairan pembersih tangan ke Otoritas Transportasi Metropolitan.
Ketika ditanya apakah peningkatan penumpang kereta bawah tanah akan menyebabkan lonjakan kasus infeksi baru, Cuomo berdalih bahwa banyak kereta telah dijalankan sepanjang periode pandemi.
"Jika mereka menggunakan pembersih, jika mereka menggunakan masker, maka akan baik-baik saja. Apakah aksi protes berpengaruh? Saya tidak tahu, dan saya tidak ingin berspekulasi. Itu sebabnya saya meminta mereka untuk benar-benar melakukan tes,” paparnya.