Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo Kematian George Floyd, WNI di AS Diimbau Tak Ikut Turun ke Jalan

Para WNI yang berada di Amerika Serikat diimbau untuk berhati-hati dan tidak terbawa emosi sehingga ikut turun ke jalan bersama massa yang marah atas kematian George Floyd.
Seorang pria berada di dekat mobil yang terbakar di sebuah garasi parkir saat aksi protes atas kematian George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat, Jumat (29/5/2020). Bloomberg/AFP via Getty Images/Chandan Khanna.
Seorang pria berada di dekat mobil yang terbakar di sebuah garasi parkir saat aksi protes atas kematian George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat, Jumat (29/5/2020). Bloomberg/AFP via Getty Images/Chandan Khanna.

Bisnis.com, JAKARTA - Kematian George Floyd yang diimpit dengkul aparat polisi kulit putih di Amerika Serikat telah menimbulkan gelombang protes dan kemarahan.

Wakil Ketua DPR Bidang Korpolhukam, Aziz Syamsuddin meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Amerika Serikat untuk tidak ikut turun ke jalan terkait gelombang demonstrasi besar  yang terjadi di sana.

"Saya meminta agar masyarakat Indonesia yang masih berada di Amerika [Serikat] tidak ikut turun ke jalan. Hal itu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan," kata Aziz dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Aziz prihatin atas gelombang besar demonstrasi yang terjadi di Amerika Serikat akibat kematian George Floyd, yang juga diwarnai kerusuhan dan penjarahan.

Menurut politisi Partai Golkar itu, segala bentuk tindakan kekerasan tidak akan membawa keuntungan bagi pihak mana pun. "Saya berharap agar tidak ada lagi rasisme atau tidakan melawan hukum yang berkembang di Amerika," ujarnya.

Aziz mengatakan Indonesia sebagai negara sahabat menginginkan Amerika yang merupakan salah satu negara demokratis terbesar di dunia dapat kembali kondusif di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Aziz perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat sepenuhnya urusan dalam negeri negara itu. Dia meyakini fondasi demokrasi serta aturan hukum di AS mampu mengendalikan situasi yang sedang berkembang secara konstruktif.

"Pemerintah Amerika [Serikat] seyogyanya dapat segera merangkul para tokoh agama dan masyarakat untuk meredakan permasalahan ini, jangan sampai berlarut dan membawa dampak signifikan kepada berbagai aspek," katanya.

Aziz menjelaskan bahwa pemerintahan yang menganut sistem demokrasi di seluruh dunia tentunya tidak menyukai ketidakadilan, khususnya rasisme.

Menurut dia, Indonesia memiliki UU Nomor 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang mengatur tentang hal ini.

"Jangan ada oknum yang mengadu domba dalam peristiwa ini, ini perlu segera di luruskan dan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Sehingga law and order akan mampu diterapkan dengan baik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper