Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Afrika Selatan untuk sementara waktu sepakat menganggarkan sekitar 21 miliar rand (US$1,2 miliar) untuk membantu maskapai nasional di tengah pandemi.
Dengan wabah virus corona (Covid-19), maskapai penerbangan South African Airways menghadapi tantangan dengan adanya pelarangan perjalanan. Sementara, perusahaan harus membayar utang dan membutuhkan dana untuk melanjutkan operasionalnya setelah pelarangan dicabut.
Dilansir Bloomberg, Senin (1/6/2020), paket bantuan tersebut terdiri dari 17 miliar rand yang akan digunakan untuk membayar utang kepada para kreditur South African Airways, berdasarkan salinan draft skema penyelamatan yang disiapkan pemerintah. Sementara, senilai 4 miliar rand akan digunakan sebagai dana efisiensi dan modal kerja, masing-masing senilai 2 miliar rand.
"Kami tidak bisa berkomentar mengenai draft rencana yang bocor ke media, [draft] itu hanya untuk bahan diskusi dan kami menunggu komentar dari yang berwenang untuk menjelaskan," ujar seorang juru bicara pemerintah saat dikonfirmasi.
Kementerian Perusahaan Publik Afrika Selatan, yang membawahi maskapai tersebut, juga disebutkan belum membahas mengenai draft rencana itu, jelas juru bicara kementerian Sam Mkokeli melalui sambungan telepon.
Pesawat penumpang South African Airways telah dikandangkan sejak akhir Maret, ketika pemerintah Afrika Selatan menutup perbatasan untuk perjalanan yang tidak penting dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga
Beberapa penerbangan domestik diperbolehkan untuk tujuan bisnis mulai hari ini, walaupun maskapai tersebut telah memangkas rute domestiknya menjadi perjalanan tunggal, yaitu rute Johannesburg-Cape Town.