Bisnis.com, JAKARTA – Wacana new normal atau normal baru yang sedang berkembang di Tanah Air membuat istilah R0 atau R-naught menjadi tersangkut paut. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan R-naught atau R-nol ini dan apa kaitannya dengan pandemi Corona?
Businessinsider.sg menyebut R0, dilafalkan sebagai R-nol, adalah metrik krusial mewakili berapa banyak orang yang rata-rata terinfeksi oleh virus.
Disebutkan bahwa Coronavirus atau virus Corona memiliki R0 kira-kira 2 sampai 2,5, yang berarti bahwa setiap orang yang baru terinfeksi menyebarkan penyakit ini rata-rata ke sekitar 2,2 orang.
Angka metrik itu menjelaskan mengapa Covid-19 lebih menular daripada flu musiman.
Tetapi R0 bukanlah angka mutlak. Angka ini dapat berkurang dengan tindakan pencegahan yang tepat. Membawa R0 di bawah 1 diyakini akan mengakhiri pandemi.
Sementara itu James Gallagher, Health and science correspondent BBC, dalam artikel yang dimuat di BBC.com 18 Mei 2020 memberi penjelasan terperinci tentang matrik R ini.
R adalah kode atau simbol yang menunjukkan jumlah reproduksi. Kode R ini merupakan cara menilai kemampuan suatu penyakit untuk menyebar.
R menjadi indeks jumlah orang yang rata-rata ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi virus.
Campak, misalnya, memiliki angka reproduksi tertinggi, hingga 15, di kota yang warganya tidak memiliki kekebalan. Campak, dalam wilayah seperti ini, dapat menjadi wabah yang eksplosif.
Coronavirus baru atau virus Corona baru, yang secara resmi dikenal sebagai Sars-CoV-2, memiliki jumlah reproduksi sekitar tiga, tetapi angka perkiraan ini bervariasi.
Bagaimana menghitung R?
Para ilmuwan bekerja dengan menarik data ke belakang. Dengan menggunakan data - seperti jumlah orang yang meninggal, dirawat di rumah sakit, atau positif virus saat dites– para ahli bisa memperkirakan seberapa mudah virus menyebar.
Umumnya, penelusuran itu akan memberikan gambaran tentang indeks R pada dua hingga tiga minggu yang lalu. Pengujian rutin di kelompok rumah tangga dapat memberikan perkiraan yang lebih tepat waktu.
Mengapa angka di atas satu berbahaya?
Jika jumlah reproduksi lebih tinggi dari satu, jumlah kasus meningkat secara eksponensial. Hal itu bisa membuat penularan menggelinding bagai bola salju pada kartu kredit yang tidak kunjung dibayar dan terus berlipat tagihan bunganya.
Jika angka R lebih rendah, penyakit ini pada akhirnya akan mereda karena tidak cukup banyak orang baru yang terinfeksi. Seperti diketahu orang yang terinfeksi menjadi inang atau tempat tinggal virus hingga bisa mempertahankan berjangkitnya wabah.
Jika nilai R di atas satu maka jumlah kasus kumulatif akan melonjak, tetapi jika di bawah satu maka akhirnya wabah akan berhenti. Semakin angkanya jauh di bawah, semakin cepat wabah berakhir.
Itu sebabnya pemerintah di mana pun berupaya keras agar angka reproduksi turun dari sekitar tiga (jumlah R jika kita tidak mengambil tindakan) hingga berada di bawah satu.
Konsekuensinya, masyarakat harus rela tidak berinteraksi dengan keluarga, harus bekerja dari rumah dan anak-anak tidak sekolah. Tujuannya demi menghentikan orang yang bersentuhan satu sama lain untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
Satu hal pasti, nomor atau indeks reproduksi ini di suatu wilayah tidak akan tetap. Hal itu akan tergantung pada perilaku masyarakat yang berada di wilayah tersebut atau ketika kekebalan (imunitas masyarakat) tumbuh dan berkembang.
Kasus Balikpapan
Pemerintah Kota Balikpapan adalah salah satu contoh yang sedang berupaya agar grafik R-naught di wilayah tersebut berada di bawah 1.
Jika target itu tercapai, Balikpapan bisa menerapkan skema pemberlakukan normal baru atau new normal yang sedang di susun.
“Minggu ini grafik kita masih 1. Jadi kita tunggu evaluasi minggu yang akan datang. Kalau di bawah satu, baru bisa memenuhi syarat,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Rabu (27/5/2020).
Rizal menjelaskan demi menurunkan R0, warga Balikpapan diminta terus waspada, tidak lalai dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Jaga jarak, membiasakan cuci tangan, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, berolah raga, sampai makan asupan bergizi tetap harus dijaga.
“Kita juga lakukan kajian baik OPD [organisasi perangkat daerah] yang menangani perizinan, kemudian juga rumah ibadah, pertokoan, sampai jalan juga kita kaji. Mudah-mudahan dengan grafik turun di bawah 1, kita tentukan new normal,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan R0 merupakan indikator penularan virus. Metode penghitungannya adalah jumlah penyebaran dibagi kasus dalam jangka waktu tertentu.
Di Balikpapan, rentang masa yang digunakan adalah seminggu. Menurut wanita dengan sapaan Dio ini, sebulan lalu R0 di Kota Minyak tercatat sebesar 0,33. Jumlah itu didapat dari angka penyebaran sebanyak 2 orang dibagi kasus positif 6 orang.
Dalam dua depan ke depan, Balikpapan akan menguji apakah R0 berada di bawah satu. Pertimbangannya pada masa itu warga baru merayakan Hari Raya Idulfitri.
“Kita mewaspadai gelombang kedua penyebaran Covid-19. Kalau R0 tidak di bawah 1 kita tidak bisa memberlakukan new normal,” ucap Dio.
Begitulah, meski R0 terkesan sebagai angka yang sederhana, perannya penting untuk memahami ancaman yang ditimbulkan oleh Coronavirus atau virus Corona. Indeks R0 akan memandu pemerintah di seluruh dunia dalam menentukan tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa warganya selain untuk kapan relaksasi aturan seperti lockdown, pengaturan mobilitas orang, atau pembatasan sosial berskala besar bisa diberlakukan.