Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Raja Judi Asia Stanley Ho Meninggal di Usia 98 Tahun

Dijuluki sebagai 'Raja Judi', dominasi Ho yang lebih banyak membesarkan jenis judi kasino dimulai saat dia memenangkan lisensi monopoli atas industri judi pada 1961.
Herdanang Ahmad Fauzan
Herdanang Ahmad Fauzan - Bisnis.com 26 Mei 2020  |  16:50 WIB
Raja Judi Asia Stanley Ho Meninggal di Usia 98 Tahun
Stanley Ho (kiri) dan Pansy Ho, managing director of Shun Tak Holdings Ltd. (tengah) di acara University of Hong Kong - Bloomberg / Jerome Favre

Bisnis.com, JAKARTA - Stanley Ho, pebisnis kondang yang punya andil besar membesarkan bisnis judi di Hong Kong, meninggal dunia pada Selasa (26/5/2020).

Ho meninggalkan total 4 orang istri dan 17 orang anak di usia 98 tahun.

"Keluarga kami saat ini bersatu dalam perkabungan untuk mengenang pencapaian legendarisnya. Segala hal yang telah dia lakukan untuk Hong Kong dan Macau, juga donasi-donasinya," ujar salah satu putri Ho seperti dilansir Bloomberg.

Dijuluki sebagai 'Raja Judi', dominasi Ho yang lebih banyak membesarkan jenis judi kasino dimulai saat dia memenangkan lisensi monopoli atas industri judi pada 1961. Hingga saat ini, total SJM, Holdings Ltd., perusahaan Ho, telah mengontrol 20 perusahaan kasino yang tersebar dalam tanah seluas 10 mil persegi di Macau.

Saking kuatnya bisnis Ho, industri judi yang dia rintis sempat dijuluki sebagai Las Vegasnya Asia.

Kendati menyebabkan perkabungan, kematian Ho diyakini tak akan membuat saham SJM terpuruk dalam waktu dekat. Sebab, tongkat estafet kepeimpinan perusahaan tersebut telah diserahkan ke keturunan Ho, yakni Daisy Ho, sejak 2018 lalu. 

Daisy melanjutkan usaha ayahnya dengan baik dan sempat memenangkan perjanjian kerja sama besar dengan sejumlah perusahaan lain pada 2019 silam.

Pada perdagangan Hong Kong, Senin (25/5/2020) sore, saham SJM bahkan sempat mengalami kenaikan nilai sebesar 8,5 persen.

Selain Daisy Ho sebagai CEO, pos-pos strategis lain di SJM juga telah dihibahkan Ho ke keluarganya yang lain. Angela Leong misal, istri keempatnya, kini menjabat Wakil Direktur.

Jika ada goncangan terhadap SJM, menurut analis Stanford C bernstein, kemungkinan penyebabnya justru rivalitas internal.

Belakangan tepatnya pada Januari 2019 Pansy, anak tertua dari istri kedua Ho, sempat membentuk aliansi dengan beberapa saudara kandungnya untuk mengkudeta kepemimpinan Daisy.

"Barangkali kita akan melihat lagi rivalitas antarkeluarga di dalamnya," ujarnya, seperti dilansir Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hong kong judi pebisnis
Editor : Herdanang Ahmad Fauzan

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top