Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pejabat The Fed menyampaikan peringatan soal konsekuensi dari wabah penyakit virus corona dan penutupan parsial ekonomi AS.
Kedua hal itu bakal berisiko mengakibatkan potensi kebangkrutan besar-besaran yang dapat menciptakan bekas luka abadi.
“Kalian akan melihat kegagalan bisnis dalam skala besar dan akan mengambil risiko yang akan membawa ke kondisi depresi jika shutdown berlanjut,” ujar Presiden Federal Reserve Bank St. Louis James Bullard dalam sebuah pidato melalui video pada Selasa (12/5/2020) waktu setempat seperti dikutip dari Bloomberg.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester menyoroti kekhawatiran yang sama setelah menguraikan outlook yang mencakup pengangguran yang mencapai atau melebihi 20 persen.
Selain itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan tentang pemulihan yang bertahap dan tidak aktif dari wabah ini. Setali tiga uang, Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan ekonomi akan membutuhkan lebih banyak stimulus fiskal jika tingkat pengangguran terus meningkat.
Pada pertengahan Maret 2020, para pembuat kebijakan memangkas suku bunga acuan ke kisaran level nol dan telah meluncurkan program pinjaman yang belum pernah dilakukan sebelumnya guna meredam dampak pandemi virus corona.
Bagaimanapun, menurut Bullard, output ekonomi mungkin akan turun sekitar 40 persen pada kuartal berjalan.
“Penurunan itu akan menjadi angka yang mengejutkan dan jauh melampaui apapun yang dialami di era pascaperang di AS,” lanjut Bullard kepada Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi.
“Kita tidak dapat menekan tombol jeda untuk waktu yang lama di negara-negara ekonomi utama di seluruh dunia dan tentu saja tidak di AS. Ada batas 90 hari atau masa simpan (shelf life). Terkait dengan kebijakan ini, mungkin 120 hari masa simpan,” jelasnya.
Meski menutup ekonomi adalah langkah yang tepat pada periode awal pengelolaan krisis, papar Bullard, saat ini perlu ada pergeseran untuk mengurangi risiko seperti halnya ketika AS mengelola risiko dari terorisme atau insiden-insiden.
“Kalian akan melihat terlalu banyak kegagalan bisnis dan benar-benar melakukan kerusakan yang tahan lama tanpa berlanjutnya bisnis. Dengan pendekatan yang lebih fokus, AS bisa mengalami rebound solid yang secara matematis akan dimulai pada kuartal ketiga,” katanya lagi.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari memperingatkan bahwa pemulihan apapun akan berjalan lambat dengan konsumen dan bisnis terus tertahan oleh masalah perawatan kesehatan.
“Kita tidak akan memperbaiki ekonomi kita sampai dapat mengatasi virus ini,” tutur Kashkari.