Bisnis.com, JAKARTA— Facebook Inc., pengembang platform media sosial menghapus 2,5 juta konten yang berisi tentang penawaran masker dan alat tes virus corona.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/5/2020), perusahaan teknologi itu menghapus konten yang berisi tentang penawaran masker, cairan pembersih, tisu basah dan alat tes virus corona. Facebook juga menghapus kiriman berisi informasi yang membahayakan kesehatan seperti dorongan kepada pengguna agar meminum cairan pemutih pakaian sebagai penangkal virus corona.
Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah praktik manipulasi harga atau penjualan barang palsu dan berbahaya oleh pengguna. Setidaknya, hingga 1 Maret 2020 2,5 juta konten telah dihapus.
Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu menggunakan teknologi pengenalan gambar yang telah digunakan pada penjualan senjata api dan narkoba. Facebook pun menggunakan fitur kecerdasan buatannya atau artificial intelligence (AI) untuk menangani kenaikan pada konten terkait dengan virus corona yang melanggar kebijakan perusahaan.
Data terbaru terkait dengan virus corona dirilis pada Selasa (12/5/2020) yang merupakan perubahan terbaru dari laporan dua tahunan yang khusus membahas sisi gelap pengguna platform yang diciptakan 2004 itu.
Sejak Oktober 2019 hingga Maret 2020, sekira 90 persen konten telah ditarik. Pada kuartal I/2020, 1,7 miliar akun palsu, 39,5 juta konten porno dan 7,9 juta kiriman berisi tentang obat ilegal.
Baca Juga
Terdapat 15.000 moderator konten di seluruh dunia yang bekerja dalam penanganan masalah penggunaan Facebook. Nantinya, perusahaan akan menggunakan teknologi AI sehingga semakin sensitif terhadap batasan perusahaan dan perbedaan bahasa.
“Sayangnya, kami berharap membuat lebih banyak kesalahan sampai kami bisa meningkatkan segalanya,” ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg.