Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jamin Stok 11 Bahan Pokok Dasar Aman Hingga Juli

Meski ditribusi beberapa jenis bahan pokok terkendala di tengah pandemi Covid-19, tetapi pemerintah menjamin bahwa stok bahan pokok dalam kondisi aman hingga Juli nanti.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan 11 bahan pokok dasar aman hingga Juli 2020. Hal ini berdasarkan pantauan pada necara pangan nasional.

Meskipun demikian, dia menyatakan ada beberapa kontraksi pada beberaha jenis bahan pokok seperti bawang merah yang terkendala distribusi.

“Bawang merah di beberapa sentra yang ada terkendala distribusi, karena kegiatan transportasi darat ke pelabuhan ada gangguan,” katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui telekonferensi, Rabu (13/5/2020).

Mentan menejelaskan bahwa distribusi melalui jalur darat selama masa pandemi terkendala. Supir yang mendistribusikan bahan pokok ke zona merah, harus menjalani masa isolasi saat kembali ke daerah asalnya. Dengan demikian mobilitas tidak secepat dalam keadaan normal.

Terkait hal itu, Presiden Jokowi, kata Mentan, telah setuju penggunaan fasilitas militer untuk mendistribusikan bawang merah. Dia menuturkan, pesawat milik TNI akan dipersiapkan untuk mengangkut bawang merah dari sentra-sentra produksi ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia mengatakan bahwa stok bahan pokok dalam kondisi aman. Bulog memastikan memiliki ketersediaan beras 1,3 juta ton per 31 April 2020.

Adapun, Presiden Jokowi berulang kali mengingatkan untuk menjaga ketersediaan pangan. Hal ini menyusul peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengenai potensi krisis pangan di tengah masa pandemi Covid-19.

Mengutip situs resmi, FAO, hingga akhir Maret 2020, dampak pandemi Covid-19 pada ketahanan pangan belum diketahui. Namun, Covid-19 telah memiliki efek negatif yang signifikan terhadap orang-orang yang berada di sepanjang rantai pasokan makanan, mulai dari produsen ke pengolah, pemasar, pengangkut dan konsumen.

Berkaca pada krisis sebelumnya, terutama dari wabah penyakit virus Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014, telah menunjukkan dampak signifikan dari pembatasan pergerakan dan upaya penahanan penyakit pada produksi dan akses makanan.

Dengan demikian, menjadi sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan intervensi keamanan pangan kemanusiaan bagi populasi yang paling rentan terkena krisis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper