Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Cessna Kodiak 100 dengan nomor registrasi PK-MEC milik Mission Aviation Fellowship (MAF) mengalami kecelakaan di Danau Sentani, Papua, Selasa (12/5/2020).
Pesawat tersebut diawaki oleh Capt Joyce Lin berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), dan jenazahnya ditemukan di kedalaman 13 meter di Danau Sentani. Siapakah Joyce Lin?
Dikutip maf.org, Joyce Lin bekerja di Mission Aviation Fellowship (MAF) sebagai pilot dan spesialis teknologi informasi (IT).
Sebagai pilot, Joyce Lin menggunakan penerbangan untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang berada di lokasi terisolir atau terpencil.
Dengan pesawat yang diterbangkannya, Joyce Lin membawa bantuan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan masyarakat seperti mengangkut misionaris, guru, dan bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses moda transportasi lain selain pesawat.
Sebagai seorang spesialis IT, Joyce Lin mampu mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk terhubung pendukung mereka dan mengakses sumber daya lewat Internet.
Joyce Lin dibesarkan di Colorado dan Maryland di Amerika Serikat (AS), menjadi menjadi pelayan kemanusiaan di usia muda lewat gereja. Pada usia delapan tahun, Joyce Lin tertarik pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.
Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena tetangganya seorang pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.
Joyce Lin mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan meraih gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT. Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga meraih sertifikat pilot pribadi saat kuliah.
Setelah lulus, Joyce Lin bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer, dengan posisi puncak sebagai direktur teknis di perusahaan komersial.
Selama waktu itu, Joyce Lin merasa terpanggil untuk menghadiri seminari Kristen, dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.
Saat di seminari, Joyce Lin menemukan penerbangan misi dan terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.
Dari saat itu, Joyce Lin berkeyakinan bekerja untuk menjadi pilot misionaris. Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF.
Petugas gabungan bersama masyarakat berada di lokasi pesawat terbang milik maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (12/5/2020)./Antara
Kronologis Jatuhnya Pesawat
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/5/2020), menjelaskan informasi awal terjadinya kecelakaan tersebut dan masih menunggu hasil investigasi lanjut dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Pesawat Cessna milik MAF dengan nomor registrasi PK-MEC dinyatakan jatuh pagi pukul 06.29 WIT di Danau Sentani, Papua. Berdasarkan informasi awal, sesaat setelah take-off dari Bandara Sentani pukul 06.27 WIT, pesawat menyatakan Mayday dan meminta Return to Base (RTB) dan kemudian hilang pada monitor radar pada ketinggian 900 feet,” kata Novie.
Saat mengalami kecelakaan, pesawat tersebut melayani penerbangan tidak berjadwal dengan rute penerbangan Sentani (WAJJ) – Tolikara (WAVS) dan membawa muatan kargo dengan 1 orang crew pesawat, tanpa penumpang.
Pesawat tersebut diawaki oleh Capt Joyce Lin berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS)
“Pada pukul 08.31 WIT Tim SAR berhasil melakukan evakuasi terhadap Pilot pesawat PK-MEC, setelah ditemukannya koordinat lokasi kecelakaan, pilot ditemukan dalam kondisi meninggal. Selanjutnya,jenazah dibawa ke rumah sakit sebelum diserahkan kepada pihak MAF,” tambah Novie Riyanto.
Saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, melakukan koordinasi intensif dengan KNKT guna mendukung investigasi lebih lanjut.
“Kami turut berbelasungkawa atas kecelakaan yang dialami oleh MAF. Kami juga berharap, agar seluruh operator penerbangan tetap memastikan kesiapan pelayanan angkutan udaranya, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Novie.
