Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Minta Investigasi Kapal China yang Diduga Eksploitasi ABK WNI

Menlu menyatakan tengah melakukan pembicaraan dengan Duta Besar Tiongkok di Jakarta untuk membahas upaya investigasi kasus tersebut.
Kapal Longxing 802 milik Dalian Ocean Fishing Co., Ltd. Foto wcpfc.int
Kapal Longxing 802 milik Dalian Ocean Fishing Co., Ltd. Foto wcpfc.int

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri mendesak coast guard Korea Selatan untuk menginvestigasi dua kapal Tiongkok yakni Long Xin dan Tian Yu terkait dugaan eksploitasi sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia.

“Hari ini kami tengah mendampingi 14 awak kapal di Busan untuk diambil keteranganya oleh coast guard Korea Selatan,” kata Menlu Retno Marsudi saat memberi keterangan pers secara daring, Jakarta, pada Kamis (7/5/2020).

Retno juga menuturkan pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Duta Besar Tiongkok di Jakarta untuk membahas upaya investigasi kasus tersebut.

“Dubes Tiongkok turut meminta klarifikasi untuk mendapatkan informasi yang benar terkait standar ILO atas pelarungan jenazah ABK Indonesia,” ujarnya.

Tayangan video jenazah ABK Indonesia dibuang ke laut menjadi viral setelah pemilik akun YouTube, Korea Reomit bernama Jang Hansol menyebarkan berita yang tengah viral di Korea itu melalui akun Youtubenya.

“Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM orang Indonesia yang bekerja di kapal China," ujar Jang Hansol menirukan penyiar saluran berita Korea, MBC seperti dikutip, Kamis (7/5/2020).

Dalam video itu, disebutkan MBC mendapatkan rekaman itu setelah kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Busan.

Berdasarkan terjemahan yang disampaikan oleh Hansol, orang-orang Indonesia itu meminta bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan media setempat. Pada awalnya, pihak televisi tidak bersedia membantunya.

Adapun, tayangan itu menjadi trending topic di Twitter sejak kemarin malam. Hansol menjelaskan bahwa berita yang disiarkan MBC itu juga sedang viral di Korea Selatan. Pasalnya, ABK Indonesia yang bekerja di atas kapal nelayan China diperlakukan tidak manusiawi hingga meninggal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper