Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenapa Italia Longgarkan Kebijakan Lockdown?

Pelonggaran kebijakan lockdown dilakukan oleh pemerintah untuk menopang ekonomi yang terdampak oleh penutupan bisnis selama lockdown.
Penumpang kereta menggunakan masker saat menunggu kereta di peron kereta bawah tanah Metro Milan di Milan, Italia, Kamis (12/3/2020). Italia menghentikan kehidupan normal dan hanya memberikan akses terhadap layanan-layanan penting untuk membendung penyebaran virus corona yang mematikan. Bloomberg/Alberto Bernasconi
Penumpang kereta menggunakan masker saat menunggu kereta di peron kereta bawah tanah Metro Milan di Milan, Italia, Kamis (12/3/2020). Italia menghentikan kehidupan normal dan hanya memberikan akses terhadap layanan-layanan penting untuk membendung penyebaran virus corona yang mematikan. Bloomberg/Alberto Bernasconi

Bisnis.com, JAKARTA - Italia merupakan negara di Eropa yang pertama kali melonggarkan kebijakan lockdown setelah dua bulan dihantam oleh pandemi virus corona.

Lebih dari 4,4 juta orang Italia telah kembali bekerja sejak Senin (4/5), sistem kerja jarak jauh diberlakukan sepanjang tujuh pekan sebagai bagian dari tindakan pembatasan luar biasa.

Data nasional Badan Perlindungan Sipil Italia melaporkan bahwa negara tersebut mengalami dampak paling parah dari merebaknya virus Corona (Covid-19) dengan angka kematian yang hampir mencapai 30.000 jiwa dan lebih dari 210.700 kasus infeksi.

Pelonggaran kebijakan lockdown ini dilakukan oleh pemerintah untuk menopang ekonomi yang terdampak oleh penutupan bisnis selama lockdown.

"Ekonomi Italia, yang merupakan ketiga terbesar di Eropa, diperkirakan menyusut lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya sejak krisis global, atau Depresi Hebat (Great Depression) pada tahun 1930-an," seperti dikutip melalui Al-Jazeera, Rabu (6/5).

Pertemuan sosial tetap dilarang dan masyarakat wajib mengenakan masker di transportasi umum dan di ruang publik yang tertutup.

Bar, salon, dan restoran akan diizinkan dibuka kembali pada tanggal 1 Juni, hanya jika tingkat infeksi terus menurun. Beberapa negara lain di Eropa juga mencabut pembatasan pada hari Senin.

Jalan-jalan di ibukota Yunani, Athena, kembali bergema dengan suara klakson mobil setelah beberapa pekan pembatasan pergerakan.

Beberapa bisnis juga telah dibuka, langkah awal yang menurut pemerintah akan menjadi pembukaan kembali ekonomi yang terhuyung-huyung.

Ketika Jerman melaporkan 76 kematian baru pada Minggu (3/5), jumlah terendah sejak 31 Maret, anak-anak sudah diizinkan kembali ke sekolah untuk pertama kalinya pada hari Senin.

Tukang cukur juga telah diperbolehkan untuk menerima tamu setelah ditutup selama hampir dua bulan sebagai bagian dari kebijakan lockdown.

Slovenia, Polandia, dan Hongaria bergabung dengan Jerman dalam memungkinkan ruang publik dan bisnis dibuka kembali meskipun hanya sebagian.

Portugal mengizinkan toko-toko kecil, salon dan dealer mobil untuk melanjutkan bisnis, tetapi memerintahkan masker wajah untuk dikenakan selama berada di toko-toko dan di angkutan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper