Bisnis.com, JAKARTA – Selepas menjalani karantina di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap enggan menggunakan masker.
Dalam kunjungan ke pabrik Honeywell yang membuat respirator N95 untuk pekerja kesehatan pada Selasa (5/5/2020), Trump terlihat hanya mengenakan kacamata keselamatan tanpa melindungi wajahnya dengan masker.
Padahal, pabrik tersebut jelas-jelas memiliki petunjuk pedoman keselamatan yang mengarahkan para karyawan untuk mengenakan masker setiap saat.
Selain itu, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun tidak diharuskan memakai masker, setiap pejabat pemerintah harus melakukan segala bentuk tindak pencegahan virus corona (Covid-19).
Sejak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada 3 April merekomendasikan agar masyarakat Amerika mengenakan masker di muka umum, Trump malah mengesampingkannya.
Menurut Trump, masker tidak praktis, tidak berguna, dan di bawah martabat para pemimpin dunia bebas.
Baca Juga
Ia mengatakan tidak bisa membayangkan dirinya bertemu dengan "presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu" sambil mengenakan masker, kendati perjalanan diplomatik telah dibatasi karena pandemi Covid-19.
Wakil Presiden Mike Pence juga sempat berlaku demikian. Namun, setelah menerima kritik karena tidak memakai masker saat berkunjung ke fasilitas Mayo Clinic pekan lalu, Pence mengenakannya di pabrik General Motors.
“Saya pikir itu tidak perlu, tetapi seharusnya saya mengenakan masker di Mayo Clinic,” ucap Pence menyesal.
Baik Trump maupun Pence diketahui telah berulang kali menjalani tes virus corona.
Bahkan sebelum perjalanan Trump ke Arizona pada Selasa, para pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa komentar Trump telah merusak pesan yang disampaikan Gedung Putih tentang menggunakan masker wajah.
Dr. K. "Vish" Viswanath, seorang dosen komunikasi kesehatan di Harvard T.H. Chan School of Public Health, mengatakan siapapun akan memberi perhatian ketika tindak-tanduk seorang pemimpin bertentangan dengan rekomendasi mereka sendiri.
"Paling tidak, itu membingungkan orang-orang. Yang terburuk bahkan mungkin mencetuskan pertanyaan apakah aturan ini berlaku untuk mereka atau jika pesan yang disampaikan benar-benar penting,” terangnya, dilansir dari Bloomberg.