Bisnis.com, JAKARTA - Selandia Baru kini tengah menjadi perbincangan masyarakat global. Pasalnya, negara tersebut berhasil menekan laju persebaran virus Corona (Covid-19) dengan amat sukses.
Sepanjang minggu lalu, tercatat hanya satu warga Slandia Baru yang dinyatakan positif terpapar virus Corona. Bandingkan dengan negara lain, Indonesia misalnya untuk hari ini saja, Senin (27/4/2020) ada 214 kasus baru.
Sejauh ini, Selandia Baru melaporkan kurang dari 1.500 orang yang terpapar virus Corona dan "hanya" 19 saja yang meninggal. Jika dihitung per kapita, terhitung paling kecil--kecuali Vietnam yang nol kasus kematian virus tersebut.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana Selandia Baru dapat melakukan itu di saat negara lain masih memiliki banyak kasus positif. Jawabannya, ada di kombinasi kepemimpinan Perdana Menteri Jacinda Ardern dan kepatuhan masyarakat.
Sebelum Covid-19 menyerang Selandia Baru pada awal Maret lalu, sejatinya pemerintah akan melakukan upacara peringatan penembakan Christchurch pada 13 Maret. Namun, begitu mendengar virus Corona sudah masuk ke negaranya, Ardern segera mengambil tindakan drastis.
Tidak ada peringatan penembakan Christchurch. Selandia Baru ditutup selama 14 hari. Apabila ada orang luar Selandia Baru masuk ke negara tersebut, wajib isolasi 14 hari.
Baca Juga
Itu baru dari sisi kebijakan. Sedangkan dari sisi personal, Ardern disebut memiliki sentuhan yang lembut dan kuat. Kala pemimpin dunia mengatakan "perang melawan Corona", dia justru mengatakan, "mari bersatu dan berkumpul".
Ardern berulang kali menyebut kepada masyarakat negara itu dengan kalimat: "Tim kami yang terdiri dari lima juta". Maksudnya, itu adalah jumlah total warga.
"Jacinda [Ardern] adalah komunikator yang brilian dan pemimpin yang empatik," kata Prof Michael Baker dari Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Otago, Selandia Baru.
Sebenarnya, menurut Baker, kepemimpinan saja tak cukup tanpa kepatuhan warganya. Nah, Arden ini memiliki empatik tinggi yang mampu menggugah warganya. "Sains dan kepemimpinan harus berjalan bersama," ucapnya dalam BBC.
Selain itu Arden juga memberi rasa tenang masyarakat dengan selalu mengunggah kegiatan sehari-harinya di media sosial Facebook.
Dia secara teratur berada di Facebook, berpakaian santai, selalu tersenyum dan berbagi potongan-potongan kehidupan pribadinya. Jika ada warga yang bertanya, dia tetapi tidak pernah meremehkan keseriusan situasi saat menjawab pertanyaan orang.