Bisnis.com, JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah orang dalam pemantauan Covid-19 hingga Kamis siang (23/4/2020) mencapai 195.948 orang dan pasien dalam pengawasan berjumlah 18.283 orang.
Untuk ODP tercatat mengalami peningkatan 2.197 orang sehingga totalnya menjadi 195.948 orang. Adapun, untuk PDP ada penambahan 529 orang sehingga totalnya menjadi 18.283 orang.
"PDP 18.283 ini adalah data akumulatif yang dikumpulkan dari seluruh Dinkes di Indonesia. Kelompok ini akan kami prioritaskan pengecekan laboratorium,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020).
Untuk ODP, Yuri mengatakan bahwa sebagian besar diantaranya sudah selesai dalam masa pemantauan.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa 43 laboratorium telah bekerja aktif untuk memeriksa spesimen Covid-19. Dia mengatakan penambahan laboratorium akan dilakukan begitu reagen sampai di beberapa laboratorium.
“Beberapa laboratorium akan ditambahkan begitu reagen dari negara lain sudah bisa kita terima,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa spesimen yang diperiksa sampai saat ini totalnya mencapai 59.935 spesimen. Dari total tersebut, yang telah diperiksa sebanyak 48.647 orang.
Dari jumlah tersebut, terakumulasi hasil positif terinfeksi virus Corona yang didapatkan adalah sebanyak 7.775 orang dan hasil negatif 40.872 orang.
Dari kasus positif, Yuri menyampaikan bahwa terdapat 960 orang yang telah dinyatakan sembuh dan 647 orang meninggal.
"Sudah barang tentu kriteria sembuh ini berdasarkan, satu, kondisi klinis yg sudah membaik dan tidak membutuhkan layanan rumah sakit lagi. Kedua, secara serial berturut-turut dua kali pemeriksaannya negatif," jelasnya.
Perkembangan jumlah ODP dan PDP sejak 17 April hingga 23 April 2020
Tanggal | PDP (Orang) | ODP (Orang) |
23 April | 18.283 | 195.948 |
22 April | 17.754 | 193.571 |
21 April | 16.763 | 186.330 |
20 April | 16.343 | 181.770 |
19 April | 15.464 | 178.000 |
18 April | 12.979 | 176.334 |
17 April | 12.610 | 173.732 |
Sumber: Gugus Tugas Covid-19, diolah.