Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, Bank Terbesar di Italia Siapkan Provisi US$977 Juta

UniCredit menghadapi kemungkinan bahwa krisis ekonomi yang disebabkan kebijakan lockdwon bakal menghambat reformasi perusahaan dan penyehatan kualitas kredit.
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank yang bermarkas di Italia UniCredit SpA menjadi bank besar Eropa pertama yang mengukur dampak virus corona (Covid-19) dengan mengalokasikan 900 juta euro (US$977 juta) untuk mengatasi potensi kerugian.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (22/4/2020), bank yang juga terbesar di Negeri Pizza tersebut menyatakan akan membukukan provisi untuk potensi kredit bermasalah setelah mengestimasi pandemi corona bakal menyebabkan ekonomi Uni Eropa terkoreksi 13 persen pada tahun ini.

Dampak tersebut diperkirakan tetap ada walaupun pemerintah telah melakukan upaya untuk meredam, termasuk menggelontorkan dana miliar euro untuk mencegah kegagalan dunia bisnis dan untuk jaminan bank.

UniCredit, seperti bank-bank lain di Italia, menghadapi kemungkinan bahwa krisis ekonomi yang disebabkan kebijakan lockdwon bakal menghambat reformasi perusahaan dan penyehatan kualitas kredit.

Kebijakan penambahan provisi akan menjadi fokus bagi sektor perbankan di Eropa seiring dengan imbauan pemerintah yang meminta bank tetap menjaga penyaluran kredit.

Industri perbankan Eropa melaporkan pertumbuhan provisi yang lebih kecil dibandingkan dengan bank-bank Amerika Serikat. Bank-bank besar di AS menyisihkan provisi senilai US$25 miliar pada kuartal pertama.

Bank-bank Eropa juga bersiap menghadapi tekanan akibat virus corona. Sektor ini telah berada dalam kondisi yang kurang baik, bahkan sebelum corona mewabah.

Di Jerman, Deutsche Bank AG melihat kinerja penyaluran kredit berpotensi memberatkan pendapatan, sementara Commerzbank AG disebutkan mulai menyisihkan dana yang lebih besar untuk pencadangan.

Sementara itu, bank-bank di Swiss menunjukkan pengecualian karena UBS Group AG dan Credit Suisse Group AG telah mengindikasikan jika pendapatan bakal tumbuh.

Rerata harga saham bank-bank Eropa dibandingkan dengan book value berada 50 persen dari level bank-bank Amerika Serikat, terendah kedua sejak rekor pada 2012, di mana hanya 48 persen karena krisis utang Eropa.

Bank-bank di Benua Biru bersiap melaporkan kontraksi akibat lockdown yang berdampak pada pendapatan debitur korporasi mereka, dengan ketidakpastian kapan krisis corona berakhir dan jumlah bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper