Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi RS Lapangan Artha Graha, Menko PMK Harap Dukungan Korporasi Berlanjut

Yayasan Artha Graha Peduli mendirikan rumah sakit lapangan khusus untuk menangani pasien virus corona atau covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA-- Yayasan Artha Graha Peduli berinisiatif untuk mendirikan rumah sakit lapangan khusus untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi dukungan dan kerja sama semua pihak, terutama Yayasan Artha Graha Peduli yang telah berinisiatif mendirikan RS Lapangan khsusus Covid-19.

"Memang sudah banyak sekali perusahaan yang terlibat dan saya berharap keterlibatan seperti ini terus berlanjut karena corona pun belum berakhir," ujarnya saat mengunjungi RS Lapangan Artha Graha Peduli di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Dia mengatakan RS yang berlokasi di lapangan dekat kawasan Ancol, Jakarta Utara, tepatnya Jl. Pasir Putih Raya No. 40 itu memiliki fasilitas lengkap. Mulai untuk pemeriksaan rapid test, pemeriksaan darah, ruang bedah, ruang isolasi, ruang perawatan biasa, serta gudang obat-obatan dan alat kesehatan.

Demikian juga dengan pemeriksaan yang dilakukan, menurutnya, sudah sangat mencukupi. Apabila setelah diperiksa melalui rapid test seseorang hasilnya positif, selanjutnya ada pemeriksaan lanjutan melalui PCR.

Jika hasil PCR positif, maka pasien tersebut akan diisolasi dan diobservasi selama 14 hari.

"Secara prosedur pun sudah bagus dan ringkas karena dalam satu lokasi. Jadi, inilah sebetulnya yang disebut RS isolasi, karantina RS itu ya idealnya seperti ini," ucapnya.

Sementara disebutkan, karantina RS sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-Undang No. 6/2018 ialah RS isolasi yang tidak menerima pasien selain untuk Covid-19 dan seluruh penanganannya dilakukan di satu lokasi.

"Terutama di daerah, ini bisa jadi salah satu piihan sebagai model pelayanan untuk penanggulangan Covid-19 terutama dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kasus yang masif," pungkas Menko PMK.

Koordinator Sekretariat Rumkitlap AGP Hanna Lilies mengungkapkan inisiatif pendirian RS Lapangan itu didasari atas kepedulian terhadap masyarakat serta tanggung jawab perusahaan dalam ikut serta menanggulangi masalah bencana di Tanah Air.

Lebih detail, untuk proses pendirian RS dilakukan selama tiga minggu dan mulai dioperasikan sejak 24 Maret lalu. Jumlah ketersediaan dokter yaitu sebanyak 15 dokter internal, 8 dokter spesialis relawan dari berbagai RS dan Puskesmas, 34 perawat, serta sejumlah relawan yang telah dibekali protap kesehatan.

"Total sampai hari ini ada 5.251 orang yang ikut rapid test dengan 31 orang rapid test positif dan yang ikut PCR ada 11 dinyatakan positif," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BNPB Doni Monardo, Walikota Jakarta Utara, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Pangkobgabwilhan, serta Pimpinan Artha Graha Tomi Winata.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper