Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto, Selasa (1/4/2020) mengatakan saat ini tidak seluruh laboratorium untuk memeriksa virus corona beroperasi karena keterbatasan reagen.
Yuri menyebut, per hari ini jumlah laboratorium yang beroperasi ada 37 unit, sementara beberapa laboratorium lain terpaksa berhenti memeriksa virus SARS-CoV-2 karena reagen kosong.
“Beberapa terpaksa harus menghentikan aktivitas karena reagen belum sampai, besok akan beroperasi keseluruhan,” ujarnya.
Reagen adalah bahan kimia yang digunakan dalam suatu reaksi kimia dalam hal ini pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya mendapat bantuan reagen dari sejumlah pihak seperti Kementerian BUMN, Korea Selatan. Bantuan itu sudah disalurkan ke sejumlah laboratorium.
Seperti diberitakan sebelumnya, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta mengaku di tengah kelangkaan reagen untuk tes Covid-19.
Baca Juga
Kepala Labkesda DKI Endra Muryanto pun berharap pemesanan reagen yang dilakukan pemerintah pusat terus berjalan ke depannya.
"Reagen memang paling urgen, karena sekarang itu mau alat, reagen, itu inden semua. Mereka [distributor] sudah sampai bilang tidak sanggup, janji saja ada di bulan Juni. Tapi, kan lama sekali, belum ada kepastian juga," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Selasa (21/4/2020).
Beruntung, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat 50.000 reagen dari Korea Selatan, untuk didistribusikan ke seluruh laboratorium jejaring Kementerian Kesehatan untuk tes Covid-19 seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah Labkesda DKI dikasih hari Minggu dari BNPB untuk 1.500 reaksi untuk RNA-nya. Untuk PCR 500 sampel. Ini membantu sekali. Teman-teman sekarang sedang menguji coba tes kit baru ini," jelasnya.
Endra menyarankan agar wacana pemerintah pusat mengambil alih pemesanan peralatan test kit Covid-19 terealisasi agar kebutuhan laboratorium jejaring Kemenkes seperti Labkesda DKI bisa terpenuhi dengan efektif.