Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Covid-19 Sudah Lewat, Trump: AS Segera Akhiri Lockdown

Amerika Serikat mencatat hampir 635.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 28.000 kematian.
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat telah 'melewati puncak' kasus virus corona atau Covid-19 baru dan memperkirakan penguncian negara atau lockdown akan dibuka kembali bulan ini.

Pada rapat harian terkait pandemi itu di Gedung Putih, Trump mengatakan pedoman pembukaan kembali baru akan diumumkan pada hari ini waktu setempat atau setelah dia berbicara dengan gubernur.

"Kita akan kembali seperti bisa, saling bertemu dengan anak-anak. Kami ingin mengembalikan negara ke kondisi semula,” katanya seperti dikutip BBC.com, Kamis (16/4/2020).

AS mencatat hampir 635.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 28.000 kematian.

"Data menunjukkan bahwa secara nasional, kami telah melewati puncak kasus baru," kata Trump kepada wartawan di Rose Garden. Dia berharap hal itu akan terus berlanjut dan akan terus membuat kemajuan besar.

Presiden mengatakan 3,3 juta tes Covid-19 dan tes antibodi akan segera dilakukan. Perkembangan itu, katanya,"menempatkan AS pada posisi yang kuat untuk memberikan contoh bagi negara-negara yang dibuka kembali".

Pemerintahan Trump sebelumnya menyatakan 1 Mei sebagai tanggal yang memungkinkan untuk membuka kembali negara itu. Akan tetapi presiden mengatakan beberapa negara mungkin dapat kembali ke keadaan normal lebih awal dari itu.

"Saya pikir itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan," katanya.

Sebanyak jutaan orang Amerika Serikat telah kehilangan pekerjaan karena tindakan penguncian di seluruh negeri.

Ratusan pemrotes yang membawa bendera dan membunyikan klakson mobill melewati Gedung Kongres Michigan kemarin untuk menunjukkan aksi protes seperti dikutip Aljazeera.com.

Mereka menyatakan ketidaksenangan terhadap perintah Gubernur Gretchen Whitmer yang memerintahkan warga tinggal di rumah dan tidak berbisnis selama wabah virus corona masih ada.

Ketika salju turun, yang lain keluar dari kendaraan mereka dan mengangkat spanduk berbunyi, "Gubernur Whitmer, Kami Bukan Tahanan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper