Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Universitas Negeri Dapat Donasi Alat Tes Covid-19 Berbasis RT-PCR

Kemenko Marves juga membantu Gugus Tugas mendistribusikan alat-alat kesehatan seperti baju pelindung, masker N95, kacamata medis, sarung tangan medis, dan pelindung muka.
Ilustrasi - Aktivitas di salah satu Laboratorium yang ada di Kalimantan Tengah,  Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Ilustrasi - Aktivitas di salah satu Laboratorium yang ada di Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) memberikan satu set lab test Covid-19 yang berbasis RT-PCR (Reverse Transciption - Polimerase Chain Reaction) masing-masing kepada fakultas kedokteran dan rumah sakit akademik di 7 universitas negeri di Indonesia.

Menurut informasi yang diterima Bisnis, Kamis (16/4/2020), tujuh Universitas Negeri di Indonesia yang mendapat bantuan itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, dan Universitas Sumatera Utara.

“Kita memberikan bantuan full satu set lab yang terdiri dari mesin ekstraksi RNA automatis, PCR, swab kit, reagen untuk ekstraksi RNA, baik yang manual maupun automatis, dan test kit untuk PCR," ujar Menko Marves Luhut B. Pandjaitan.

Selain alat lab test Covid-19, Kemenko Marves juga membantu Gugus Tugas mendistribusikan alat-alat kesehatan seperti baju pelindung, masker N95, kacamata medis, sarung tangan medis, dan pelindung muka. Jumlah keseluruhannya mencapai lebih dari 1 juta unit.

"Laporan yang saya terima, distribusi alat sudah berjalan sejak minggu lalu dan akan terus berlanjut sampai minggu depan. Kita harapkan mulai minggu ini sudah mulai bekerja, dan minggu depan bisa full capacity 1000 tes/hari untuk setiap lab," jelas dia.

Menko Luhut mengakui bahwa hingga saat ini masih ada keterbatasan yang dihadapi dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti kurangnya reagen untuk ekstraksi RNA, sehingga menghambat kecepatan dalam melakukan tes berbasis PCR. Hal ini terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga negara-negara lain.

Menurut Menko Luhut, hal ini menjadi perhatian tersendiri karena akan berpengaruh dengan kebijakan yang dibuat pemerintah.

“Minggu depan, kita akan mendatangkan reagen ekstraksi RNA secara manual untuk 50ribu test dan tambahan 50.000 tet secara gradual untuk reagen ekstraksi RNA secara automatis. Jadi total 100.000 test. Begitu datang akan kita distribusikan langsung kepada lab-lab yang membutuhkan.”

Dengan peningkatan kapasitas itu, jelas dia, maka strategi penanganan pandemic Covid-19 ini akan lebih baik, tracing bisa dilakukan dan orang-orang yang terkena Covid-19 mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. "Apakah isolasi atau dirawat di rumah sakit. Sehingga jumlah korban bisa ditekan," tegas Luhut.

Alat-alat yang didonasikan ini nantinya juga akan membantu penelitian terhadap virus-virus penyakit di Indonesia ke depannya. "Sehingga jika ada wabah nanti seperti Covid-19 ke depannya, kita sudah siap dengan testing capacity yang baik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Devi Sri Mulyani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper