Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Setop Pendanaan ke WHO, China Kritik Trump

China mengkritik komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana memangkas pendanaan kepada World Health Organization (WHO).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA — China mengkritik komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana memangkas pendanaan kepada World Health Organization (WHO).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengecam keras keputusan Amerika Serikat dan meminta negara itu untuk memenuhi tanggung jawabnya.

“Keputusan Amerika Serikat [AS] akan melemahkan kapabilitas WHO dan merusak kerja sama internasional. China akan selalu mendukung WHO dalam memainkan peran pentingnya memperkuat kesehatan masyarakat internasional dan merespons anti pandemik global,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, dilansir Bloomberg, Rabu (15/4/2020).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginstruksikan pemerintahannya agar sementara waktu menghentikan pendanaan untuk WHO.

Langkah ini diambil oleh Trump karena memandang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut gagal untuk berbagi informasi tentang pandemi COVID-19.

“WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban,” tegas Trump dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (14/4/2020) waktu setempat.

Menurutnya, wabah itu bisa saja dibendung pada sumbernya dengan angka kematian yang sangat sedikit. Dalam hal ini, dia menyalahkan ketidaksiapan WHO mencegah kematian yang diakibatkan oleh virus corona.

AS diketahui telah menyumbang sekitar US$893 juta untuk operasi WHO selama siklus pendanaan saat ini yang berlangsung 2 tahun. Di sisi lain, China telah mengalirkan sekitar US$86 juta selama periode yang sama.

Meski demikian, tidak jelas kapan penghentian pendanaan yang dimaksud oleh Trump akan diberlakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper